16. Mimpi Buruk

1223 Words

“Ada apa, Rex?” Suara Emily terdengar sedikit bergetar. Rasa bersalah menyengat Rex secara tiba-tiba. Ia menyerongkan posisi duduknya menghadap Emily. Debaran jantungnya masih berdentam hebat, tapi ia berusaha untuk tetap terlihat tenang menghadapi gadis itu. “Rex, aku salah ya?” Pancaran kesedihan tampak jelas di matanya. Sesal merayap ke punggung dan mengalir ke seluruh pembuluh nadi Rex. Ia menatap dalam-dalam Emily menyelami rasa sedih yang tampak di mata gadis itu sambil menggenggam. “Kamu enggak salah apa-apa kok, Em,” jelas Rex pelan-pelan, “aku hanya panik takut kebablasan.” Emily menatap sendu. “Beneran begitu, Rex?” “Iya.” Rex menepuk-nepuk tangan Emily. “Benar begitu, Em. Aku hanya merasa takut berkelanjutan.” Mata Emily masih memancarkan keraguan. Gadis itu meneliti s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD