Tujuh

2598 Words

Arsylla POV             Kuketuk pelan jendela kaca mobil berwarna hitam itu. Pemilik mobil berwarna hitam mengkilat ini bisa jadi salah satu pembeli bunga wangiku, bukan? Semoga saja satu atau dua vas terjual supaya bisa untuk membeli nasi bungkus hari ini. Tak lama kemudian, terbukalah kaca hitam itu dengan pelan. Tak lupa kuberi senyuman manis agar calon pembeliku ini terkesima. Ya, sebab semua orang bilang, senyumku indah seperti sinar rembulan. “Kamu!” sapanya tak terkejut. Wah, pemilik mobil ini bukan orang yang asing bagiku. “Bapak!” balasku riang.             Aku hanya menatap pemilik mobil mengkilat itu akhirnya mematikan mesin mobil. Tak lama kemudian, ia keluar dari pintu kemudi. Dengan wajah datar, ia menghampiriku. Dengan suara datar juga, ia akhirnya mengajakku menepi di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD