10.

1443 Words
Luna Raya juga mengerti bahwa menyapa yang dimaksud oleh beta Kai adalah memberikan arahan untuk omega-omega baru itu dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Tidak mudah bagi mereka untuk berhasil menjadi omega dan melayani secara langsung Luna dan Alpha mereka. Membutuhkan ketrampilan yang cukup agar dapat diterima di dalam lingkungan itu, karena berita tradisi turun temurun yang harus dijalani oleh Alpha tidak boleh sampai menyebar ke luar pack dan menguntungkan musuh-musuh mereka nantinya. Hal itu yang membuat pelantikan untuk omega baru cukup ketat karena mereka akan melayani Alpha dan Luna secara langsung dan hal itu memungkinkan mereka untuk melihat juga mendengar apapun yang ada di dalam mansion itu. Omega sendiri juga tidak jarang berasal dari calon-calon serigala muda yang belum mendapatkan shiftnya ataupun dari serigala-serigala yang lebih memilih untuk menjadi pelayan Alpha dan Luna dibanding harus menjadi seorang prajurit yang bekerja di medan perang nantinya. Akhirnya luna Raya mau menoleh ke arah beta Kai dan menganggukkan kepalanya menyetujui usul pria itu. "Baiklah. Aku akan pergi bersiap-siap setelah ini. Kau tunggulah di bawah, beta Kai." Ucap luna Raya pada akhirnya. Hal itu membuat beta Kai ikut bernapas lega. Pria itu menganggukkan kepala menyetujui pesan luna Raya kepadanya. Setelah memastikan bahwa wanita itu benar-benar akan menjalankan ucapannya, beta Kai akhirnya beralih keluar dari kamar Jimmy dan bergerak ke bawah untuk menunggu luna Raya menyusulnya di meja makan nanti. Sepeninggal beta Kai, luna Raya kembali bergerak mengusap sebelah pipi tirus Jimmy sebelum memberikan kecupan kecil di kening pria serigala itu. "Mommy akan keluar sebentar, Jimmy. Cepatlah sadar, cepatlah sembuh. Mommy menyayangimu, nak." Bisik luna Raya sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan kamar Jimmy yang akan dijaga oleh gamma Yonjung. Sementara itu di tempat lain, seseorang tengah berada di kamarnya yang terletak di ujung mansion induk. Seorang pria paruh baya yang tengah duduk menunggu kedatangan seseorang yang telah diutusnya untuk mencari informasi di luar sana. Tidak lama pintu kamarnya diketuk dari luar menandakan pria utusan yang ditunggunya itu telah datang. "Masuk!" seru pria serigala itu dari dalam kamar. Dan sesuai perintahnya, pria utusan tersebut kemudian membuka pintu kamarnya dan memasuki kamarnya. Atau lebih tepat disebut ruang kerjanya. Seorang pria tinggi dengan memakai jubah hitam dan memakai tudung yang menutupi seluruh kepalanya hingga tidak menampakkan wajahnya kini telah berdiri di seberang meja kerjanya. "Salam, tetua." Sapa pria itu. "Apa informasi yang kau dapat? Katakan semuanya kepadaku." Titah pria yang dipanggil tetua oleh pria utusannya itu. “Seperti yang anda telah duga, tetua. Vampir bernama Jay yang bertugas untuk membunuh alpha Jimmy telah terbunuh di tempatnya. Nampaknya telah terjadi pertempuran di tempatnya di Distrik XXX itu beberapa hari yang lalu sebelum kedatangan alpha Jimmy ke dalam pack." Jelas pria itu kemudian. Pria yang dipanggil tetua tersebut sontak menggeram marah setelah mendengar penjelasan dari utusannya itu. Kedua tangannya terkepal kuat dengan buku-buku jari-jarinya yang memutih menandakan kemarahannya. "Ck, sialan! Dasar vampire tidak berguna! Percuma kita memberikan fasilitas lebih untuk pengobatan gadis sekaratnya itu jika semua rencana kita malah berakhir sia-sia seperti ini." geramnya. "Sepertinya tidak semua rencana anda berakhir sia-sia, tetua." Ucap pria bertudung itu lagi. Pria yang dipanggil tetua itu kini menatapnya dengan raut wajah heran. "Apa maksudmu itu?" "Saya telah mendapatkan informasi yang sepertinya menguntungkan anda, tetua. Alpha Jimmy telah bertemu dengan soulmatenya.” Jelas pria itu kemudian yang sontak semakin membuat tetua itu menjadi semakin mendelik marah. "Apa?! Alpha Jimmy telah menemukan soulmatenya kau bilang? Lalu apa untungnya untuk aku, bodoh! Apa kau sudah gila, ha!" serunya tidak habis pikir dengan penjelasan dari utusannya itu. "Maaf, tapi anda bisa mendengarkan penjelasan saya lebih lanjut lagi, tetua. Alpha Jimmy memang telah menemukan soulmatenya, tapi gadis itu telah menjadi milik dari siluman ular yang bernama Evan, tetua. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi namun nampaknya alpha Jimmy telah melakukan pe-reject-an terhadap gadis itu sendiri dan beralih pulang kembali ke pack saat ini. Sakit yang didera alpha Jimmy sepertinya adalah bukti tentang kebenaran dari info yang saya dapatkan ini, tetua." Terang pria bertudung itu dengan panjang lebar. Kini nampak ekspresi sumringah yang terlihat di wajah pria yang dipanggil tetua itu. Tidak lama kemudian suara tawanya terdengar menggelegar di dalam ruangannya itu. "Begitukah? Haahahahaha jadi begitu. Baguslah. Itu berarti kematian alpha Jimmy tidak akan lama lagi akan terjadi. Lebih cepat akan menjadi lebih baik lagi, bukan. Hahahaha!" Beta Kai telah memastikan sendiri bahwa Luna Raya benar-benar menghabiskan makanan yang telah dihidangkan oleh para omeganya dengan baik. Meski terlihat sekali bahwa luna Raya mencoba memaksa dirinya sendiri untuk menghabiskan makanannya namun wanita itu akhirnya berhasil melakukannya dengan baik. Nampaknya luna Raya masih menyadari tugasnya sebagai seorang Luna dari Silver pack yang harus menjadi pengganti sementara dari alpha Jimmy untuk menjaga packnya ini. Dia harus tetap menjaga kondisi tubuhnya dengan benar hingga alpha Jimmy sadar dan sehat kembali nanti. Saat ini telah hadir lima omega baru yang berdiri di hadapan luna Raya. Beberapa dari mereka terlihat nampak masih sangat muda. Luna Raya meneliti rupa dan sikap mereka dengan sangat teliti. Cantik dan menawan seperti serigala muda kebanyakan. Dari perkenalan singkat dari para omega tersebut, luna Raya mendapati info bahwa dua di antara ke lima omeganya masih belum mendapatkan shift pertamanya. Seorang gadis berambut panjang, satu berwarna pirang, satu lagi berwarna hitam legam. Dalam hati luna Raya berharap bahwa salah satu dari mereka saja yang menjadi soulmate anak kesayangannya, Jimmy, namun sepertinya takdir selalu mempermainkan mereka. Kenyataannya pria serigala itu baru saja menemukan soulmatenya dan melakukan pe-reject-an terhadap gadis itu. Apapun alasannya, tetap saja hal itu sangat membuat hatinya kecewa, namun luna Raya sudah tidak bisa melakukan apapun lagi untuk mengembalikan semuanya bukan. Dirinya hanya harus menerima keputusan yang telah diambil pria serigala itu dengan lapang d**a. Dibantu dengan kepala omega, omega Cathrine, luna Raya membawa mereka semua mengelilingi mansion besarnya dan menjelaskan dengan rinci tugas satu persatu dari mereka. Sebenarnya tugas membawa para omega-omega itu berkeliling adalah tugas omega Cathrine selaku kepala omega di sana, namun luna Raya entah kenapa ingin melakukannya sendiri. Wanita itu ingin sekalian menghirup udara baru untuk kepenatan hatinya saat ini. Para omega baru itu dengan patuh mengikuti kemanapun luna Raya membawa mereka pergi sembari mendengarkan segala ocehan yang terlontar dari bibir wanita anggun di depan mereka itu. Tidak jarang mereka diam-diam saling berdecak kagum melihat keindahan yang terpancar dari aura luna Raya, dan luna Raya hanya menanggapinya sambil lalu saja. Hingga mereka sampai di depan kamar alpha mereka, alpha Jimmy. Luna Raya memang sengaja membawa perjalanan tour kecilnya untuk melewati kamar pria serigala itu yang masih dijaga oleh gamma Yonjung di depan pintu, hanya untuk sekedar mengecek kondisi alpha kecilnya itu. Luna Raya berbalik ke arah omega muda di belakangnya dengan anggun. "Ini adalah kamar alpha kalian, alpha Jimmy. Kalian tunggu di sini karena aku akan masuk ke dalam." Ucap luna Raya kemudian yang dibalas para omega itu dengan patuh. "Baik luna Raya." Jawab mereka serempak. Setelah mendengar jawaban mereka semua luna Raya segera memasuki kamar Jimmy dan tidak lupa menutup pintunya dengan rapat. Kini menyisakan para omega baru dan kepala omega, Cathrine bersama gamma Yonjung di luar kamar. Terlihat para omega muda itu sama-sama menarik napas lega karena terlalu gugup berhadapan dengan luna mereka. "Huahh akhirnya bisa lega. Aku terlalu gugup seharian ini." Ucap salah satu dari omega baru itu yang juga diangguki persetujuan oleh semua anggota di sana. Salah satu dari omega baru yang memiliki rambut pirang panjang dan belum merasakan shift pertamanya. Gadis yang terlihat begitu cantik dengan bola mata birunya yang terang. Kecantikannya terlihat seperti boneka yang begitu cantik. "Kau benar, Viona. Berdiri di sebelah luna Raya membuatku terlalu sering menahan napas. Luna Raya terlihat begitu cantik sekali, namun entah kenapa berdiri di sampingnya membuatku sangat tegang." "Kau terlalu berlebihan, Eve. Aku banyak mendengar rumor mengenai luna Raya, beliau adalah seorang luna yang berhati lembut. Bahkan banyak omega senior yang menyukai dan menghormati beliau." Sahut yang lainnya. "Tapi aku tidak berbohong. Aku merasa cukup tegang sejak tadi. Bukankah kau juga merasakan itu, Lili? Saat luna Raya memerhatikan kita berdua dengan lekat tadi. Aku pikir aku telah melakukan kesalahan yang tidak disengaja di depan luna Raya. Itu membuatku semakin gugup, benar bukan Lili?" celoteh Viona mencari teman yang sependapat dengannya. Gadis bernama Viona itu menyenggol lengan gadis di sebelahnya yang berambut panjang berwarna hitam legam. Gadis itu juga sama sepertinya masih belum mendapatkan shift pertamanya di usia yang hampir mendekati 19 tahun ini dalam hitungan umur serigala. Gadis yang dipanggil Lili tersebut sontak terkejut karena di notice mereka semua. Gadis itu melirik ke arah teman-temannya sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan saja. Pasalnya gadis itu tidak terlalu fokus mendengar ucapan dari luna Raya karena dirinya entah kenapa merasa sangat gelisah dan... lapar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD