BAB 15

800 Words

"Saya benci kamu, sangat membenci kamu" Arin menggeram, wajahnya memerah dan emosinya naik. Rafa menatap iris mata itu, bibirnya terangkat. Ia sudah menduga kejadian seperti ini akan terjadi. "Kenapa kamu membenci saya". "Jangan pura-pura bodoh, kamu pikir saya tidak tahu siapa kamu, dasar b******k" dengus Arin, ia memberontak, berusaha melepaskan cekalan tangan Rafa. Rafa tidak semudah itu melepaskan tangan Arin. Walau seberapa kuat tenaga Arin. Sekali sentakkan ia, lalu menubruk tubuh Arin hingga tersudut di meja, tubuhnya sedikit terangkat, hingga tidak dapat bergerak. Rafa menatap wajah Arin, wajah itu begitu dekat dengan dirinya, hembusan nafasnya terasa di permukaan kulitnya, "kamu sudah tahu siapa saya". Arin, ingin sekali menampar wajah Rafa. Ingin memandang tubuh Rafa, hingga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD