Syahla merasa bersalah kepada Marco. Seharian, meski Syahla sudah bolak-balik keluar dari kamar, dia tetap tidak melihat keberadaan Marco. “Syahla, mulai besok, kamar kamu pindah ke lantai dua ya? Di samping kamar Marco.” Kata Margaretha. “Memangnya kamar sekarang kenapa, Ma?” tanya Syahla. “Itukan kamar ART.” Kata Margaretha. “Ndakpapa, Ma, itu juga bagus.” Kata Syahla. “Eh, nggak usah besok. Malam ini saja. Kamu banyak barang-barang yang mau dipindahkan?” tanya Margaretha. “Syahla cuma punya baju, Ma.” Kata Syahla. “Yaudah, kamu langsung kamu kemas-kemas dulu barang-barang kamu nanti biar Mama minta tolong sama Marco buat bantuin kamu.” Kata Margaretha. Setelah mendengar nama Marco, Syahla langsung semangat. Dia kini sudah punya alasan untuk bertemu dengan