“Syahla, laper gak?” tanya Devan di atas motor. Dia sudah berpisah dengan teman-temannya dengan dalih mau mengantar Syahla pulang. Padahal semua teman-teman Marco bahkan Marco pun tahu kalau Devan tengah mencoba melakukan pedekate dengan Syahla. “Laper, Mas.” Jawab Syahla jujur. “Mau makan apa?” tanya Devan. “Mau makan bakso.” Jawab Syahla lagi. Lalu Devan pun membawa Syahla ke sebuah tempat makan bakso yang menurut dia paling enak di daerahnya. Kemudian mereka pun duduk berdua di salah satu meja. “Syahla mau bakso apa?” tanya Devan. “Yang gede banyak dagingny pokoknya.” Jawab Syahla. “Minumnya?” tanya Devan. “Terserah Mas Devan.” Kata Syahla. Devan pun langsung menganggukkan kepalanya dan langsung menulis pesanan di selembar kertas kecil yang sudah