Syahla pun berbincang sebentar dengan Satpam sekolahnya tersebut lalu dia memutuskan untuk pergi keluar gerbang. Tidak ada yang bisa dilakukannya, dia tidak mau menunggu di sekolah. Dia ingin cepat pulang dan membantu Margaretha mengerjakan sesuatu di rumah beliau. “Duh, nyong harus ke mana ya?” tanya Syahla. Syahla pun mencoba mengingat-ingat ke mana dia harus pergi. Dia pun menggaruk kepalanya sebentar lalu berbelok ke kanan, dia pun menyusuri jalan mencoba menunggu keajaiban seseorang datang. Kali ini Syahla merutuki dirinya, sebenarnya, Satpam tadi sudah mencoba memberikan saran untuk datang ke ruang guru dan mencari wali kelas Marco dan menanyakan alamat rumah Marco, namun dia menolak karena dia tidak mau merepotkan orang lain. “Duh, Gusti. Nyong harus ke mana ya?” gum