BAB 14. Calon Mertua Ghea membuka lemarinya, menatap aneka pakaian yang tergantung rapi. Memilah-milah, Ghea bahkan masih bingung mau memakai gaun yang mana. Rasanya semua pakaian yang ia punya tidak ada yang cocok sama sekali. Entah itu karena modelnya yang terlalu lama, atau karena Ghea merasa tidak cocok memakainya. Mendesah, Ghea duduk di antara tumpukan bajunya di atas kasur. Apa ini yang namanya sindrom mau bertemu calon mertua? Sebab baru kali ini Ghea merasa bingung. Padahal cuma pilih pakaian semi formal. Astaga. Kenapa sesulit ini sih? Ghea melirik jam di atas nakas, masih pukul enam pagi. Setidaknya Ghea punya waktu tiga jam lagi untuk bersiap-siap, lalu sebuah ide terlintas di kepala. Ia mengambil ponsel dan menghubungi nomor Deandra. Suara serak Deandra terdengar satu meni