“Teteh, besok ikut yok, aku sama Ambu dan Amah mau cari bahan buat persiapan pernikahan,” ajak Diah. “Aku enggak ikutlah. Aku masih tak bisa terlalu cape,” tolak Gita. “Ya sudah. Kalau ada yang mau dititip bilang ya. Jam 10 an kami berangkat,” Diah menelepon Gita malam ini. Tapi Gita malas karena jalan dengan Amah tentu tak akan bisa sebentar. Dia bukan perempuan yang hobby shopping seperti itu. ≈≈≈≈≈≈≈≈ “Rusdi, kamu ke rumah Apa’ sekarang juga,” pinta Apa’ siang menjelang sore. Tanpa prolog Apa’ minta Rudi datang segera ke rumahnya. Tak bertanya apakah anaknya bisa atau tidak. Ini bukan sifat Apa’ yang biasanya. “Aya naon Pa’?” tanya Rusdi. Dia bilang ada apa? “Enggak bisa diceritakan sekarang. Ke sini sekarang juga,” pinta Apa’ tanpa bisa menerangkan lewat telepon ada apa Rusdi