“Jadi ini rumahnya Ambu,” kata Taufik saat mencocokkan kertas yang dituliskan Apa’ dan nomor rumah yang tertera di pagar. Tadi Taufik sempat ngobrol cukup lama dengan ayahnya Diah. “Besok sajalah aku ke sini kalau Diah nya sudah mulai siap,” Taufik lalu melajukan kendaraannya untuk kembali pulang. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Kamu benaran sudah enggak apa-apa?” tanya Rusdi saat melihat Diah sudah kembali bekerja. Diah naik ojek online karena dokter belum memperbolehkan dia mengendarai kendaraan apa pun bentuknya. Sesekali Diah belum bisa konsentrasi penuh. Itu sangat membahayakan keselamatannya. “Kalau bilang enggak apa-apa, itu bohong besar. Karena enggak mungkin aku cepat melupakan hal itu. Suatu kejadian yang membuat duniaku jadi jungkir balik.” “Kemarin aku sudah konsultasi ke dokter, aku ju