Deva menggila. Dia menunjukkan ke mereka, bagaimana bicara baik-baik versinya yang selama ini tak pernah dianggap. Puluhan tahun dia bersabar, namun mereka justru makin keranjingan. Karena bisa membodohi Arumi, dan Akbar yang selalu memberi semua yang dia ingin, mulut dan kelakuan Salma makin keterlaluan menyepelekan mama Deva.
Perlakuan istimewa Akbar ke Dipta, membuat jalang satu itu menganggap anaknya seolah putra mahkota, yang layak mendapatkan hak lebih dari Deva. Kurang mengalah apa Deva sampai rela menelan sendiri rasa sakitnya. Terpaksa hidup menjauh, karena tidak tega melihat mamanya yang diselingkuhi. Namun, diamnya justru membuat mereka makin lupa diri dan tidak tahu malu.
Taarrr
Kursi di tangan Deva kali ini menghantam layar televisi besar di sana. Salma menangis gemetar. Ta
