Salma benar-benar ditendang keluar dari rumah mewahnya yang baru beberapa tahun ini dia beli. Marah tidak terima diperlakukan seperti anjing, dia kukuh tidak mau pergi dan terus berteriak di depan pintu gerbang. Sampai berbusa mulutnya memaki satpam untuk membuka pintu, tapi tidak digubris. Padahal dia sudah lama bekerja untuknya. Diberi gaji jauh lebih tinggi, karena bisa dipercaya menutupi rahasia mereka. Sekarang begitu Salma jatuh, satpam sialan itu pun ikut meremehkannya. Sementara Dipta duduk di pinggir dengan wajah meringis menahan sakit. Yang benar saja, seluruh tubuhnya babak belur jadi bulan-bulanan mereka. Bahkan, hidungnya terasa patah kena tendang teman gila Deva. Dia menunduk menatap tangan kanannya yang sampai sekarang masih tremor. Sinting! Mereka semua tidak waras. Dia ny