Suara gelas jatuh ketika dengan sekuat tenaga Sera berusaha menahan pria yang tenaganya jauh lebih kuat itu. "Jangan dekati aku! Kalau tidak aku tidak akan segan membunuhmu!" "Bisa? Sini kalau bisa!" Pria gempal itu seolah meledek. Semenjak peristiwa kemarin beberapa kali pikirannya kosong, masih ada perasaan trauma. Bahkan untuk pagi ini ia sangat kurang berhati-hati. Sedikitpun tak terbesit dalam pikirannya, bila pria gila di hadapannya ini menginap di hotel yang sama, sehingga memiliki kartu akses, mengingat hotel ini adalah bintang lima yang memiliki akses yang cukup ketat. Mata itu menyeringai, seolah kemenangan ada di hadapannya. Dalam sekejap mata ia menerkam Sera, mendekap tubuhnya erat sehingga ia sulit bernapas. Namun tak lama setelahnya pelukan terlepas, ia mengerang seraya