"Sakit kan?" tanya Sacha pada Tibra sambil mengusapkan obat pada luka-luka di wajah Tibra. "Iya, tapi nggak sakit banget sih, cuma kayak digigit semut." "Ini bibir kamu sobek," ucap Sacha lagi, memperlihatkan kapas yang bernoda darah. "Ya kenapa emang?" "Ck. Mana ada bibir sobek sakitnya cuma kayak digigit semut, lagian Ray itu tadi mukul lo keras banget, ga mungkin lo nggak kerasa sakit." Sacha berkata pelan masih merasa berasalah karena membuat Tibra berurusan dengan Ray. Seharusnya, dia tidak perlu mengatakan sesuatu yang membuat Tibra nekat menyerang Ray. Toh, dia sudah biasa menghadapi Ray. Kalau Ray kasar padanya, paling dia akan mendapat luka memar selama seminggu yang akan sembuh setelahnya, tapi itu lebih baik ketimbang melibatkan Tibra dalam sebuah pertikaian dengan Ray.