Sedari pagi Tibra sudah berada di lounge lantai sepuluh, duduk sendiri di sudut menikmati secangkir kopi yang nampak tidak pernah habis. Dia sedang menunggu kehadiran Sagara, meski bisa saja Sagara tidak sarapan di lounge dan lebih memilih sarapan di kamar atau di rumah makan terkenal di Bali. Penantian Tibra akhirnya mendapatkan bayarannya saat Nancy dan ibunya, Wina masuk ke dalam lounge. Nancy segera berlari ke meja sereal dan s**u, meminta baby sitternya mengambilkan sereal dan s**u untuk sarapan, sementara Wina duduk dengan anggun di sebuah kursi. Tidak lama kemudian, Sagara nampak masuk ke dalam lounge dengan seorang remaja laki-laki berkacamata, menghampiri Wina dan dan nampak bercakap singkat, mungkin membicarakan soal menu sarapan pagi ini. Tibra mengamati situasinya, memperha