Jantung Ayana berdegub kencang, ia mengeratkan cengkramannya. Iris mata itu menatapnya seakan ialah pusat perhatiaannya. Ayana mengalihkan tatapan itu, jika boleh memilih ia tidak ingin bertemu dengan laki-laki itu. Kenapa ia berada disini bersama Laras, Oh Tuhan ia harus bagaimana menghadapi Daniel. "Kamu kenapa?" Tanya Bima, ia memperhatikan Ayana terlihat gugup. "Tidak ada apa-apa" ucap Ayana ia tersenyum. "Laras dan mama, memcari kamu dari tadi, itu mereka" tunjuk Bima. "Iya". Bima dan Ayana melangkahkan kakinya mendekat, jantung Ayana berpacu semakin berdetak kencang. Ayana memalingkan wajahnya, agar tidak bertatap langsung dengan iris mata Daniel yang selalu mengawasinya. Ayana sungguh tak sanggup, takut menatap Daniel, seakan laki-laki itu ingin membunuhnya. Ayana tidak ingin