"Daniel". Ayana terperangah, wajah itu begitu mengerikan, seakan ingin menerkamnya. Daniel mencengkram tangan itu begitu kuat, hingga ia sulit untuk memberontak. Daniel menarik, menuju counter receptionis. Daniel melangkahkan kaki, ia memencet tombol tiga. Daniel masih tidak mengeluarkan suara, Ayana tahu Daniel marah, dapat terlihat jelas raut wajah itu. Ayana tidak berani membuka suara. Ia tidak tahu akan berkata apa kepada Daniel, pikirannya sudah kacau, ia terima atas kemarahan Daniel saat ini. Daniel membuka hendel pintu, dan mengisyaratkan dengan mata yang tajam menyuruh masuk. Ayana melangkah masuk, ia memalingkan wajah Ia menatap singel bed, dan kursi di sudut jendela. Ayana hanya diam, ia tidak berani menatap Daniel, sungguh hatinya saat ini takut. "Jelaskan kepada saya". Su
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books