Cinta Terakhirku

1125 Words

Aku dan Zein kembali bekerja setelah liburan ke Lembang kemarin. Aku meminta mampir ke rumah Ibu dan Ayah, karena letaknya tidak jauh dari tempat liburan kami. Namun, Zein menolak dan menyarankan untuk kembali lain hari khusus untuk main ke sana. Sayang sekali. "Rendi, kerja yang serius, jangan caper terus. Aku ini seusia abangmu," kataku saat membaca pesan singkat di layar ponsel Rendi. Dia terkejut hingga ponselnya terpelanting ke atas meja kerjanya. "I—ibu, selamat pagi, Bu," sapanya padaku. "Sinta cabang Jakarta," bacaku pada ruang obrolannya yang masih terbuka. Dengan cepat dia mengambil dan menyimpan ponselnya. "Kamu caper ke Sinta?" tanyaku. "Bu, please, ayo masuk ke ruangan sekarang. Saya akan bacakan jadwal kegiatan Ibu hari ini," terangnya membuat aku mengulum senyum. Setel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD