Amarah

2801 Words

Keluar dari kediaman Bram untuk menikmati waktu liburnya, adalah hal yang paling Dara nantikan. Hampir empat bulan meninggalkan dunia luar dan lebih banyak tinggal di dalam istana megah milik Bram, membuatnya seperti terlahir kembali ketika langkah kakinya mulai menginjak halaman depan rumah sang tuan. "Segarnya!" seru Dara seraya merentangkan kedua tangannya ke samping. Menghirup napas dalam, lalu membuangnya kasar. Begitu nikmat. Tak ia pungkiri memang beberapa kali ia sempat keluar demi menghirup udara di luar. Seperti bertemu dengan temannya yang sama-sama bekerja di kafe dan beberapa kali ikut Bram ke perusahaan dan sebuah restoran waktu itu. Tapi, entah mengapa suasana waktu itu berbeda dengan kali ini. Perjalanannya kali ini adalah perjalanan yang begitu ingin ia nikmati sepen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD