Glores 9 - Bisa Melihat Hantu

2217 Words
Glores 9 - Bisa Melihat Hantu Varrell termenung di kamarnya. Kesalahannya membawa teman-teman ke pulau Glores ini memang sangat fatal. Varrell terus mengingat ucapan Erika. Gara-gara dirinya yang membawa ke pulau Glores. Mereka semua menjadi terjebak di sana. Entah sampai kapan. Yang jelas mereka baru bisa keluar kalau Fear Gozeus berhasil mereka musnahkan. Namun, kata kakek Mondy itu sudah takdir yang di ramalkan olehnya. Harusnya ia menurut apa kata Nathalia. Karena Varrell tidak tahu, seberapa bahaya di pulau Glores ini. Apalagi hanya Varrell yang bisa melihat hantu Fear Gozeus itu. Karena saat itu hanya Varrell yang mempunyai kekuatan supranatural sejak kecil. Varrell cukup tersiksa dengan kekuatannya ini. Mereka saja yang baru-baru ini mendapatkan kekuatan supranatural. Mengeluh dan ingin segera dihilangkan kekuatan tersebut. Nah, gimana Varrell yang sudah memiliki kekuatan supranatural sejak kecil? Varrell juga berharap dia bisa hidup normal seperti manusia biasa. Yang setiap hari tidak takut dengan melihat hantu yang tiba-tiba muncul. Menjalani aktivitasnya dengan normal, seperti manusia normal lainnya. Itulah harapan terbesar Varrell. Apa boleh Varrell berharap seperti itu? Varrell jadi ingat hantu gadis buruk rupa yang ia pernah jumpai saat Varrell masih kecil. Hantu itu adalah bukan hantu pertama yang meminta bantuan Varrell. Ada beberapa hantu yang lainnya juga yang meminta bantuan pada Varrell. Namun, saat melihat Nathalia. Hantu lainnya hanya sekadar muncul dan menakuti Varrell. Hantu gadis buruk rupa lah yang paling bandel di antara hantu yang lainnya. Hantu gadis buruk rupa Bersi keras meminta tolong pada Varrell kecil. Yang akhirnya Nathalia yang harus memenuhi keinginannya. Agar Varrell tidak diganggu lagi oleh hantu Kamila. "Dengar nak, kamu ini istimewa. Tidak semua orang memiliki kekuatan seperti kamu. Ibu tahu, kamu pasti sangat tersiksa oleh kelebihan yang kamu miliki. Namun, percayalah nak, cepat atau lambat kamu akan terbisa dengan yang kamu lihat. Selama mereka tidak menganggu. Kamu anggap aja tidak melihat mereka, tapi kalau mereka menganggu. Kamu bilang sama ibu," nasihat Nathalia pada Varrell kecil. "Hantu gadis buruk rupa itu menganggu, Bu. Bahkan dia selalu meminta tolong sama aku. Hampir setiap hari aku takut dengan wajah seramnya, Bu," rengek Varrell kecil. Kali ini hantu buruk rupa itu benar-benar sudah sangat menganggu Varrell kecil. Nathalia harus cepat bertindak. Nathalia tidak mau kalau sampai Varrell menjadi trauma. Untunglah tadi Nathalia sempat berbincang dengan hantu Kamila. Nathalia juga sudah tahu kalau hantu Kamila berkata jujur. Nathalia melihat masa lalunya dengan cara menyentuh hantu Kamila. Malang sekali kembang desa yang di damba-dambakan. Mati mengenaskan di kubur hidup-hidup oleh suaminya. Sungguh sangat ironi. Andai saja hantu Kamila tidak setuju dengan perjodohan yang diminta oleh ayahnya. Tentu nasib hantu Kamila akan berbeda. Ada yang lebih mencintai Kamila dan tentunya tidak akan tega. Membunuh Kamila dengan kejam. Seperti yang dilakukan oleh Heru. "Tenanglah ibu akan mengusirnya. Kamu tidak boleh memikirkannya lagi. Biar itu semua jadi urusan ibu. Ingat kamu jangan main dengan hantu di halaman rumah. Dia memang terlihat baik, tapi kita tidak tahu maksud dan tujuannya apa mendekati kamu," tegas Nathalia. Karena memang beberapa hari ini Nathalia sering melihat Varrell main bersama hantu anak kecil. Nathalia tahu, Varrell kesepian karena tidak ada teman yang mau berteman dengan Varrell. Namun, bukan berarti hantu bisa jadi temannya Varrelll. Rasanya Nathalia merasa miris melihat kehidupan anaknya. Sampai-sampai anaknya mau berteman dengan hantu. Karena tidak ada teman manusia yang mau berteman dengan Varrell. Gimana mau berteman dengan Varrell. Kalau Varrell tiba-tiba bilang ada hantu yang mendekati kita. Teman-temannya pasti akan takut. Karena mereka tidak seperti Varrell yang bisa melihat hantu secara langsung. Atau Varrell ditertawakan teman-temannya, disebut gila karena sering kelihatan berbicara dengan hantu. Maka sejak itu, Nathalia meminta pada Varrell. Agar tidak nerespon atau berbicara pada hantu saat didepan orang banyak. Meskipun hantu itu mengajaknya berbicara, abaikan saja. Karena hal itu yang justu akan membuat Varrell di bully teman-temannya. Varrell yang kesepian mulai didatangi hantu anak kecil. Varrell cukup senang, karena akhinya dia mempunyai teman. Bram adalah hantu anak kecil yang sudah seminggu ini selalu ngajak main Varrell. Sepertinya Bram mengikuti Varrell saat Varrell ke kebun dengan Nathalia. Diam-diam Varrell saling berkenalan dengan hantu anak kecil itu. Karena kalau ketahuan Nathalia, sudah pasti dia akan dimarahi dan dilarang oleh Nathalia. Maka Varrell berkenalan dengan Bram dengan diam diam. Varrell butuh teman, kalau teman manusia sudah tidak ada yang mau berteman dengannya. Disini ada hantu baik yang mau berteman dengannya. Apa salahnya kalau berteman dengan hantu? Menurut Varrell selama hantu itu baik. Tidak menyakiti dirinya, Varrell merasa baik-baik saja. Hantu satu ini tidak akan seperti teman-temannya yang meninggalkannya, membully dirinya. Atau mengatakan Varrell gila. "Varrell, nama kamu siapa? Ayo jangan takut. Aku akan jadi teman kamu," ucap Varrell kecil memperkenalkan diri. "Nama aku Bram. Apa kamu sungguh bisa melihat aku? Apa kamu tidak takut padaku?" Tanya hantu polos itu. Bram juga aneh ada manusia yang akhirnya bisa melihat dirinya sebagai hantu. "Tidak. Bram, kita sama-sama kesepian. Tidak ada salahnya jika kita menjadi teman. Meskipun kita beda dunia, tapi untuk saling berteman. Tidak salah kok," ucap Varrell kecil bijak sana. Hantu Bram memang tidak semenakutkan hantu gadis buruk rupa itu. Varrell juga bosan kalau harus selalu main sendiri. Nathalia selalu membatasi Varrell dengan orang lain. Nathalia seperti ketakutan. Entahlah apa yang Nathalia tutup-tutupi. Yang jelas Varrell kecil tidak boleh bermain keluar. Tidak boleh bergabung dengan warga lainnya. Pasti ada sesuatu yang Nathalia simpan. "Kamu mati kenapa kalau boleh tahu?" Tanya Varrell. "Aku di racun oleh ibu tiriku. Tubuhku di kubur di kebun itu. Ibu tiriku sangat pandai mengarang cerita. Katanya aku kabur, lalu hantu Fear Gozeus mengambil auraku. Ayahku percaya begitu saja dengan ucapannya. Padahal hanya pemuda dan pemudi saja yang auranya di ambil oleh Fear Gozeus," cerita hantu Bram. "Sampai sekarang ayahmu tidak tahu kalau kamu di bunuh oleh ibu tirimu?" Selidik Varrell kecil. "Tidak, Varrell. Ayahku bahkan pasrah saja dengan kehilangan aku. Tanpa mencariku, aku ingin sekali menakut-nakuti ibu tiriku. Tapi aku tidak berani. Dia sangat kejam, dia selalu menyiksa aku saat ayah pergi kerja. Aku selau mengerjakan pekerjaan rumah dan perkerjaan lainnya. Padahal kan aku masih kecil." Bram mempunyai kisah yang pilu juga. Padahal Bram tidak perlu takut lagi dengan ibu tirinya. Karena mereka sudah beda dunia. Ia bisa membalaskan dendamnya dengan cara menakut-nakuti ibu tirinya itu. Mungkin dengan cara menakut-nakuti hati Bram akan terasa lega. Tidak terbesit sedikitpun dipikiran Bram. Untuk meminta bantuan Varrell agar ayahnya bisa menemukan jenazahnya. Dan bisa menguburkanbya dengan lebih layak. Seperti yang di lakukan oleh si hantu gadis buruk rupa itu. Karena katanya Bram, dia tidak mau melihat ayahnya sedih. Ayahnya sudah cukup sedih saat melihat ibunya Bram meninggal karena sakit. Kalau ayahnya tahu, bahwa ibu tirinya membunuh Bram dan menguburkannya di kebun. Ayahnya Bram pasti akan sangat sedih lagi. Kata Bram, ayahnya sangat bahagia saat menikah dengan ibu tirinya. Setelah sedih yang berkepanjangan. Akhirnya ayahnya Bram bisa kembali tersenyum karena ibu tirinya. Bram terpaksa diam selalu mendapatkan perilaku kasar dari ibu tirinya. Demi kebahagiaan ayahnya. "Harusnya ayah kamu tahu, kalau ibu tiri kamu yang membunuh kamu," ucap Varrell sedikit geram. Bisa-bisanya anak sekecil Bram sudah rela berkorban untuk kebahagiaan ayahnya. Rela disiksa dan menderita karena ingin melihat senyum di wajah ayahnya. Seharusnya yang melakukan semua itu adalah ayah pada anaknya. Ini malah sebaliknya. Anak pada ayahnya. Apakah ayahnya Bram tidak berpikir atau tidak mau tahu? Kalau selama ini sebetulnya anaknya menderita untuk kebahagiaan dirinya. "Nanti jika saatnya tiba. Kamu mau bantu aku kan membongkar semua itu?" Tanya hantu Bram dengan mata polosnya. "Tentu, aku akan membantu kamu, Bram." Varrell tersenyum pada hantu Bram. Anak seumuran Bram harusnya sedang bermain dan bersenang-senang. Ini sudah mati muda akibat ulah ibu tirinya yang jahat. "Kata ibu tiriku. Aku hanya penganggu. Ibu tiriku muak dengan wajahku. Katanya aku hanya menjadi beban hidupnya. Makannya aku di suruh minum racun itu," cerita Bram lagi. "Astaga, kamu meminumnya. Padahal kamu tahu itu racun?" Tanya Varrell geregetan. Hantu Bram mengangguk. "Bodoh kenapa kamu melakukan hal itu?" "Demi kebahagiaan ayah, Varrell. Aku tidak mau jadi beban ayah dan ibu tiriku. Lebih baik aku menyusul ibu ke surga sana." Ucapannya yang polos malah sangat menyayat hati Varrell. Kalau Varrell ada diposisi Bram. Varrell akan membuang racun tersebut. Mana siap untuk mati saat tahu apa yang akan di minum, akan membuatnya menemukan ajalnya. Bram memang anak kecil yang telalu polos. Mau saja dengan apa yang diminta oleh ibu tirinya. Varrell tersenyum getir. "Nyatanya kamu tidak ke surga kan? Malah bergentayang di sini?" Sindir Varrell kecil. "Mana aku tahu aku akan jadi hantu gentayangan Varrell. Saat itu yang aku pikrikan adalah kebahagiaan ayahku, tidak memikirkan hal yang lain," tegas Bram. Nampaknya mereka mulai berselisih. Varrell hanya ingin keadilan bagi Bram. Jangan sampai ibu tirinya bahagia diatas kematian Bram. "Varrell cepat masuk! Varrell!" Panggil Nathalia. Varrell melirik Bram yang lari menuju pohon di halaman rumah Varrell. Bram memang seorang hantu. Hantu kecil yang masih polos. Bahkan ia takut pada manusia. Mungkin ia merasa masih seperti manusia. Siksaan yang diberikan ibu tirinya. Membuat ia takut pada siapapun. Tentu itu akan menimbulkan trauma dalam hidupnya. Baru kali ini Bram mau berbicara dengan manusia. Varrell adalah manusia pertama yang hantu Bram ajak berbicara. Bahkan Varrell katanya mau bereman dengan hantu Bram. Tentunya hal itu membuat hantu Bram yang kesepian senang. Akhirnya ada yang mau berteman dengan dirinya, msekipun sekarang posisinya Bram adalah seorang hantu. "Sudah ibu bilang jangan bermain dengan hantu. Meskipun mereka terlihat baik, tapi kita tidak tahu apa yang dia inginkan," larang Nathalia lagi. Nathalia tahu, kalau Varrell masih saja berteman dengan hantu. "Aku tahu apa yang dia mau kok, Bu," jawab Varrell sambil masuk ke dalam kamarnya. Ia tidak menggubris lagi ocehan ibunya yang melarang dirinya, untuk tidak bermain lagi dengan hantu Bram. Varrell mengunci pintu kamarnya. Kemudian mendengarkan musik melalui earphonenya. Varrell membaca buku yang baru ia temukan di gudang rumahnya. Mungkin buku ini milik Vineco atau Nathalia, tapi judul buku itu pas dengan yang Varrell ingin tahu sekarang. Buku itu membahas tentang traumatis pada anak. Banyak pendapat mengatakan, masa kanak-kanak adalah masa yang menyenangkan. Konon, karena di masa tersebut, anak belum merasakan beban berat dalam kehidupannya. Nyatanya, seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami trauma. Mereka bahkan lebih rentan karena secara psikologis anak-anak belum sesiap orang dewasa dalam menghadapi peristiwa traumatis. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan trauma pada anak. Beberapa di antaranya, seperti kematian orang terdekat, kecelakaan, di-bully oleh teman-teman sebayanya di sekolah atau lingkungan rumah, pertengkaran orang tua, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, bencana alam, dan lain-lain. Anak yang mengalami trauma harus diberi perhatian lebih agar trauma yang ia rasakan tidak mengganggu perkembangannya. Sebab dikhawatirkan, jika tidak ditangani, trauma tersebut bisa terbawa sampai ia dewasa. Trauma pada anak akibat suatu kejadian tertentu sering kali melekat dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, kondisi ini menimbulkan kecemasan, bahkan hingga ia dewasa. Dalam dunia kedokteran, gangguan cemas akibat trauma disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD). Ini adalah gangguan akibat melihat ataupun mengalami suatu kejadian berbahaya atau berat, sehingga memengaruhi kondisi psikologis anak. Berbagai gejala trauma pada anak. Anak yang mengalami pengalaman traumatis memerlukan rasa aman dan dicintai. Setiap orang tua pada dasarnya ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Namun, ketika orang tua tidak mengerti dampak trauma pada anak, mereka bisa jadi salah menafsirkan perilaku anak. Akibatnya, orang tua bisa frustrasi, bahkan kesal. Upaya orang tua untuk mengatasi perilaku anak yang dianggap mengganggu, menjadi tidak efektif. Bahkan dalam beberapa kasus justru memperburuk kondisi anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengenali apa saja gejala trauma pada anak sehingga dapat segera dilakukan penanganan. Gejala fisik. Gejala yang sering timbul pasca trauma antara lain: suhu badan meningkat, tenggorokan kering (bisa karena malas makan, sulit menelan, terasa pahit), anak kelelahan, mual, badan terasa lemah, d**a terasa sakit (sering batuk atau sering mengeluh dadanya sakit), dan detak jantung lebih cepat. Setelah membaca buku itu Varrell tertidur pulas. Siap-siap saja besok ia akan mendapatkan ceramah yang panjang dari Nathalia. Kali ini Varrell bisa lolos dari amarah Nathalia. Karena langsung masuk kamar dan menguncinya dari dalam. Varrell sangat tahu sikap ibunya, Nathalia pasti akan terus mengoceh dan terus melarang Varrell. Agar berhenti bermain dengan hantu Bram. Bagu Varrell hantu Bram sangat asik. Varrell bisa bermain sepuasnya dengan hantu Bram. Banyak hal yang bisa mereka lakukan. Meskipun mereka berbeda dunia. Hantu Bram juga, semenjak bermain dengan Varrell. Hantu Bram merasa seperti hidup kembali. Bahkan hantu Bram sempat lupa kalau dirinya adalah hantu. Saking asiknya selalu bermain dengan Varrell. Bisa melihat hantu ternyata tidak selamanya menakutkan. Sebetulnya Varrell bisa saja membantu hantu Bram untuk mengungkapkan kematiannya. Ibu tirinya perlu dihukum. Untuk apa ayahnya bahagia bersama orang yang telah membunuh anaknya? Sempat terbesit dipikiran Varrell untuk membantu Bram secepatnya. Namun, hal itu pasti akan membuat Nathalia marah. Dekat dengan Bram saja tidak boleh. Apalagi membantu hantu Bram mengungkapkan fakta di balik kematiannya. Varrell juga menduga, kalau hantu si gadis buruk rupa itu pasti meminta bantuan pada Nathalia. Varrell tahu, yang di minta hantu gadis buruk rupa itu. Pasti sedikit berbahaya, karena kebanyakan hantu yang bergentayangan adalah hantu yang di bunuh. Sama seperti hantu Bram dan hantu Kamila. "Bram, kamu tenang saja. Aku akan tetap berteman sama kamu. Bahkan aku akan membantu kamu. Untuk mengungkapkan fakta dibalik kematian kamu yang sangat tragis. Aku senang punya teman seperti kamu Bram. Semoga saja kita bisa selalu berteman. Agar aku tidak akan kesepian lagi. Aku dan kamu memang kesepian. Kita saling melengkapi bukan," oceh Varrell berbicara sendirian. Padahal belum tentu hantu Bram mendengarkan ocehannya malam ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD