Glores 10 - Zafran Ghani

2107 Words
Glores 10 - Zafran Ghani Setiap orang punya masa lalu yang berbeda-beda. Tidak heran setiap manusia juga memiliki perjalanan hidupnya masing-masing. Dulu Zafran sangat ingin mempunyai kekuatan supranatural bisa melihat aura manusia. Ia mempelajari aura manusia dari buku-buku di perpustakaan kampusnya. Sebagian besar ilmuan mengakui, segala sesuatu yang ada di dunia memancarkan jenis energi tertentu, terutama aura. Saat berada di dekat seseorang, kita mungkin pernah merasakan getaran tertentu dari orang tersebut. Misal, orang itu membuat sedikit cemas, gugup, atau bahkan senang. Kita bisa memaknai aura secara spiritual dan emosional. Belajar mengenai aura bisa menambah kedekatan hubungan interpersonal. Ada tujuh lapisan aura sesuai dengan tujuh cakra dalam tubuh manusia. Etheric adalah lapisan pertama, yang disebut bidang aura fisik karena terhubung dengan kesehatan fisik. Lapisan kedua disebut lapisan emosional. Lapisan ketiga dikenal dengan lapisan mental, yang berhubungan dengan ego. Terkadang, di tengah kesibukan kita, kita mungkin berpikir mengenai kehidupan kita yang berat, dan lain-lain. Namun, kita tidak perlu khawatir. Kita dapat melakukan pembersihan secara menyeluruh dan membangkitkan cakra kita agar kembali merasa bersemangat, segar, dan sehat. Bagaimanapun, energi lah yang mengatur kehidupan kita. Pada setiap tubuh manusia, terdapat cakra utama, 4 yang berada di bagian tubuh atas yang mengatur kecerdasan kita, dan 3 yang mengontrol insting dan naluri kita di bagian bawah tubuh. Zafran kembali membaca buku tentang arti aura. Namun, kali ini bukan buku yang kemarin Mondy berikan. Karena arti-arti tentang aura banyak yang berbeda pendapat diantaranya. Merah yang memiliki arti berani, manusia yang memiliki aura merah adalah orang yang berani dan cenderung keras kepala. Kuning artinya ialah tenang. Orang dengan aura kuning biasanya tampak tenang dan kalem, orangnya lebih suka diam. Biru mengartikan damai, orang dengan aura biru penjiwaannya damai jarang stress dan menghadapi masalah dengan enjoy. Hijau penuh dengan empati, seseorang yang memiliki warna hijau sering empati kepada orang karna memiliki sifat welas asih. Jingga orang dengan aura jingga biasanya pembawaannya enerjik, suka berpetualang, supel dan ceria. Unggu, unggu memiliki arti transenden, aura unggu ini dimiliki oleh orang misterius. Tapi warna unggu ini jarang sekali frustasi karna rajin ibadah kepada Tuhan. Nila sama dengan warna unggu, aura seseorang dengan warna nila memiliki arti orang yang misterius, dia sering memendam rahasia dan dicap orang aneh. Hitam adalah gelap, sifat orang aura hitam cenderung gelap dan jahat. Coklat artinya adalah lantang. Orang dengan aura berwarna coklat suka kelantangan atau kepastian. Putih artinya adalah suci. Biasanya dimiliki oleh para biksu, yang menjauhi aktifitas dunia, dan menghabiskan waktu untuk beribadah. Perak bersemi dan besar, orang dengan aura ini memiliki misi hidup yang besar. Emas artinya ialah ibadah. Orang yang memiliki aura emas biasanya gemar beribadah. Kristal atau bening adalah aura yang dimiliki orang cerdas memiliki kreativitas dengan IQ yang tinggi. Itulah macam - macam warna pada aura manusia, beserta artinya namun arti pada aura tersebut bersifat universal dan tidak individu. Sekarang Zafran telah memiliki kekuatan itu. Malah dia yang kebingungan. Untungnya ada kakek Mondy yang membimbingnya agar terbiasa dengan Kilauan cahaya yang terkadang menyilaukan mata Zafran. "Aku harus bisa mengendalikan kekuatan ini. Tadi siang, kakek Mondy bilang, aku dan kakek Mondy yang bisa menemukan tempat orang-orang itu diculik. Semoga saja aku bisa melakukannya," ocehnya di dalam kamar. Zafran masih ingat saat dulu dia pernah di bacakan aura oleh seseorang. Katanya auranya di masa depan akan cerah. Dan bartu ingat peramal itu bilang kalau suatu saat Zafran bisa memiliki kekuatan bisa melihat aura. "Masa depan kamu cerah nak, aku melihat aura kamu sangat bersinar. Percayalah nanti kamu akan bisa melihat aura dengan sendirinya. Bukankah kamu ingin memiliki kekuatan melihat aura manusia?" Terka peramal itu. "Iya, madam. Hanya saja kenapa madam Yossi tahu tentang itu?" Tanya Zafran bodoh. Ya jelas tahu, madam Yossi kan seorang peramal. "Aku ini cenayang, Zafran. Aku bisa melihat aura dan masa depan kamu. Aku juga bisa melihat makhluk-makhluk tidak kasat mata.Bukankan maksud kedatangan kamu kesini juga. Ingin tahu tentang masa depan bukan?" Tanya madam Yossi. Ya, Zafran hanya ingin tahu pendapat peramal madam Yossi yang katanya cukup terkenal. Saat itu Zafran dan teman-temannya memang sedang ada di pasar malam. Zafran sedang main dengan teman-temannya di sana. Zafran ditantang teman-temannya untuk masuk ke tempat ramal madam Yossi. Sebelumnya tempat madam Yossi tidak pernah sepi. Selalu panjang dengan antrian. Karena ramalannya yang selalu tepat. Namun, heranya di hari itu. Tidak ada yang mengantri di depan tempat madam Yossi meramal. Karena penasaran akhirnya Zafran masuk dan meminta madam Yossi meramalnya. "Iya, madam," sahut Zafran singkat. "Zafran, percayalah. Mungkin nanti kamu akan menghadapi kesulitan dengan teman-teman kamu. Namun, aku lihat masa depan kamu begitu cerah. Peryacalah yang nanti kamu hadapi itu adalah peristiwa besar. Kami harus percaya kalau kamu tidak sendirian. Ada teman-teman kamu yang akan membantu kamu menghadapi semua itu," ucap madam Yossi. Zafran malah tertunduk. Entah harus percaya atau tidak dengan ucapan madam Yossi ini. Saat diberi tahu, kalau dimasa depan Zafran akan bisa melihat aura manusia. Zafran cukup senang. Karena memang impiannya ingin bisa melihat aura manusia. Meskipun katanya sangat menyilaukan. Tidak menyangka sama sekali ramalan madam Yossi sekarang menjadi nyata. Zafran bisa melihat aura manusia gara-gara harus menjadi orang terpilih yang akan melenyapkan Fear Gozeus. Zafran dan teman-temannya harus terjebak di pulau Glores entah sampai kapan. Pertanda datangnya Fear Gozeus selalu datang setiap malam. Hanya saja Fear Gozeus tidak pernah menampakan wajahnya. Karena setiap akan jam dua belas. Mereka berenam di tambah Nathalia dan kakek Mondy selalu berkumpul di tengah rumah sampai Shubuh. Saat menjelang matahari terbit. Baru lah mereka semua kembali ke kamar masing-masing. Mereka semua melalukan hal itu demi keamanan. Karena Fear Gozeus tidak akan berani meneror jika mereka selalu bersama-sama. Kenapa harus kembali ke kamar masing-masing saat menejlang Shubuh. Tentu Fear Gozeus di waktu subuh tidak akan mungkin muncul lagi. Jadi mereka ada waktu untuk beristirahat. Sampai matahari benar-benar sudah terbit dari tempatnya. Zafran dulu itu anaknya sangat anti sosial. Zafran lebih suka berteman dengan buku di bandingkan dengan manusia. Namun, karena keinginannya yang ingin bisa melihat aura manusia. Zafran mulai mau bereman. Dari mulai terciptanya komunitas pencinta hantu di kampusnya. Membuat Zafran penasaran dengan komunitas yang di buat oleh Richard. Akhinya Zafran masuk kedalam komunitas itu. "Nama aku Zafran Ghani, aku dari jurusan ilmu komunikasi," Zafran yang pemalu memperkenalkan diri. Zafran memang cukup tertutup dan misterius. Membuat Erika yang galak saja penasaran dengan Zafranm bahkan Erika mungkin menyimpan perasaan pada Zafran. Soalnya, anehnya pada yang lain Erika selalu galak. Tapi pada Zafran kadang selalu tersenyum. Terlihat kentara sekali bukan? Hanya saja Zafran tidak menyadari hal itu. "Apa yang kamu pikirkan Zafran?" Tegur George yang ternyata terbangun dari tidurnya. "Kamu tidak tidur dari tadi?" Tanyanya lagi. "Tidak, George. Aku hanya kepikiran. Bagaimana caranya aku bisa mengendalikan kekuatan supernatural ini. Meskipun memang hal ini yang paling aku inginkan. Tetap saja perlu adaptasi untuk mengendalikan kekuatan ini," jawab Zafran dengan jujur. "Ya ampun Zafran. Aku kira ada apa. Ternyata kamu memikirkan bhak itu. Aku juga kepikrian kesana. Tapi kamu juga perlu tidur Zaf, nanti kan jam dua belas kita harus tidur di ruang tengah. Belum tentu bisa tidur. Karena pertanda dia datang selalu menganggu bukan?" Timpal George. George si penakut ini memang suka tidur lebih awal. Alasannya amunisi untuk menghadapi jam dua belas malam. Karena mereka memang tidak bisa tidur sama sekali dari tepat pukul dua belas malam sampai menjelang jam lima Shubuh. Ya, di karenakan mereka harus waspada dengan kedatangan Fear Gozeus. Meskipun katanya dia tidak akan menyerang mereka saat bersama-sama. Tetap saja mereka harus waspada. Siapa tahu, Fear Gozeus sekarang lebih kuat dari sebelumnya. "Iya, ya sudah kamu istirahat saja dulu. Nanti pukul setengah dua belas aku akan membangunkan kamu. Aku memang sedang tidak bisa tidur," ujar Zafran. George mengubah posisinya dari tiduran menjadi duduk. "Zaf, bukan kamu saja yang bingung mencari cara mengendalikan kekeuatan baru itu. Kita semua juga bingung cara mengendalikan kekuatan ini. Kamu mungkin terganggu dengan warna-warna aura yang seperti cahaya menyilaukan mata. Aku juga bingung saat tidur sering suka terbang sendiri. Kamu mendingan ada kakek Mondy yang bisa kamu tanya dan belajar pada beliau. Nah, aku mau nanya sama siapa? Yang lainnya juga bingung. Bagaimana bisa mengendalikan kekuatan mereka," oceh George panjang lebar. Si penakut yang sok berani ini sebetulnya juga sejak pertama mendapatkan kekuatan bisa terbang. Terus mencoba mengendalikannya. Berusaha ada saat tidur tidak terbang. Saat melamun tidak terbang. Kekuatan bisa terbang seperti terlihat sangat sepele. Namun, tidak seperti kelihatannya. Tetap harus bisa mengendalikannya. George ingin terbang saat benar-benar dia membutuhkannya. Saat tidak dibutuhkan, sebaiknya kekuatan itu tetap diam saja. "Aku lihat sejak tadi kamu tidak terbang saat tidur. Berarti kamu sudah bisa mengendalikan kekuatan kamu," ucap Zafran. Dari tadi memang Zafran melamun tentang masa lalunya. Namun, Zafran juga memperhatikan George yang tertidur pulas. Sejak kejadian mereka mendapatkan kekuatan supranatural. Zafran tidak pernah tidur dengan pulas. Tidurnya Zafran hanya sekadar pelepas lelah saja. Tidur hanya dua sampai tiga jam saja, sudah cukup bagi Zafran. Zafran tidak bisa tidur dengan nyenyak. Sementara sitausi bisa berubah-ubah kapan saja. Zafran tidak mau saat Zafran lengah tidur nyenyak. Lalu Fear Gozeus datang mengambil auranya. "Benar kah? Wah akhirnya aku bisa tidur tanpa terbang. Sepertinya aku sudah mulai bisa mengendalikan kekuatan aku. Besok aku akan latihan terbang. Kamu mau aku ajak terbang?" Tanya George dengan penuh semangat. Geogre seakan hidup dalam dunia penyihir. George melihat orang bisa terbang hanya dalam film tentang penyihir saja. Kadang George sampai berpikir. Apa benar di dunia nyata ada hal yang seperti itu? Kalau orang-orang bisa terbang. Kemungkinan kendaraan tidak akan di perlukan lagi. Tidak ada macet-macetan lagi di jalanan. Mereka juga tidak perlu naik pesawat untuk pergi ke luar negeri. Ya, tinggal terbang saja, simpel bukan. Namun, semua itu tidak sesimpel yang diduga. Terbang juga butuh belajar. Selama ini George belum bisa stabil saat terbang. Masih sulit mengendalikannya, kadang masih suka sulit merem saat terbang. Kalau tidak nabrak tembok, ya pohon yang George tabrak. "Tidak, terbang kamu saja belum benar. Nanti saja kalau kamu sudah jago terbang. Baru bawa aku terbang!" Tukas Zafran. Memang sih, George masih belajar terbang. Seperti anak burung yang baru saja menetas. Terbangnya masih semau George saja. George belum bisa mengajak yang lainnya terbang bersama dirinya. Jadi George harus terus berlatih. Agar kelak saat kekuatannya di perlukan. George bisa membantu teman-teman di sini. Zafran melirik jam dinding di kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas kurang seperempat. Itu saatnya mereka harus berkumpul di ruang tengah. "Ayo! Sudah saatnya kita berkumpul di ruang tengah. Pertanda itu akan datang lagi. Semoga saja masih sama seperti malam sebelum-sebelumnya. Fear Gozeus jangan sampai menapakan diri pada kita semua. Apa kamu sudah siap melihat wajahnya yang buruk rupa?" Ajak Zafran. "Tidak, jangan sampai dia muncul. Aku benar-benar belum siap melihat rupanya yang kata Varrell begitu jelek. Aku masih ingin hidup, Zaf. Jangan smapai aura aku dan kalian berhasil diambil oleh nenek-nenek buruk rupa itu!" Tukas George. George langsung menarik Zafran menuju ruang tengah. Ternyata sudah banyak teman-teman yang berada di ruang tengah. Tinggal Bianka dan Etika yang belum berada di ruang tengah. "Tinggal kurang Bianka dan Erika ya? Apa mungkin mereka ketiduran? Cepat bangunkan," pinta Nathalia. "Biar aku dan Richard saja yang menyusul ke sana," Varrell menawarkan diri. Richard juga sepertinya tidak keberatan untuk menyusul Bianka dan Erika ke kamarnya. "Baiklah, lakukan dengan cepat. Sebentar lagi dia akan datang. Kita masih harus tetap saling melindungi," ujar Nathalia. Belum sempat Varrell dan Richard ke kamar Erika dan Bianka. Mereka sudah datang ke ruang tengah. "Syukurlah kalian sudah di sini. Tadinya aku mau ke kamar kalian. Aku takut kalian ketiduran," ucap Varrell merasa lega melihat Bianka dan Erika. "Enggak usah sok perhatian. Kita enggak akan sampai ketiduran kok, kita tahu jadwal berkumpul setiap malam di sini," cetus Erika jutek. Sepertinya Erika masih sangat marah pada Varrell. Erika masih berasumsi, kalau Varrell memang sengaja menjebak mereka di pulau Glores. Demi memevahkan teka-teki legenda urban yang belum pernah terpecahkan di pulau Glores. "Sudah-sudah berkumpul. Sebentar lagi jam besar itu akan berdentang. Fear Gozeus akan segera datang," lerai Nathalia. Nathalia juga tidak mau kalau Erika terus menyindir anaknya. Padahal jelas-jelas ini semua bukan sepenuhnya kesalahannya Varrell. Memang sudah takdir yang membawa mereka semua kesini. Mereka lah orang terpilih berikutnya yang akan berusaha melenyapkan Fear Gezaus. Semoga orang-orang terpilih kali ini. Benar-benar akan melenyapkan Fear Gozeus. Sudah lama sekali warga pulau Glores di resahkan dengan kehadiran Fear Gozeus ini. Bahkan sebagian orang nekat pergi dari pulau Glores. Namun, sebagai yang lain memilih tetap diam di pulau Glores. Karena sebagian mereka tidak tahu jalan menuju kota. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuju perbatasan kota. Kadang ada juga jarak tempuhnya sampai seharian. Mereka terlalu takut jika kemalaman di jalan. Fear Gozeus akan meneror mereka jika hari mulai gelap. Padahal puncak teror Fear Gozeus adalah tepat pukul dua belas malam. Saat jam dinding di vila berdentang keras.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD