Glores 17 - Berkumpul Untuk Diskusi

1031 Words
Glores 17 - Berkumpul Untuk Diskusi Natalia mengumpulkan Varrell dan teman-temannya di ruang tamu vila. Tidak hanya mereka. Natalia juga memanggil Mondy untuk mendiskusikan tentang Fear Gozaus. Mereka harus segera menjalankan misi mereka agar Fear Gozaus cepat di tangkap dan memusnahkannya. Fear Gozaus akan terus mencari mangsa untuk mengambil aura dari seorang pemuda manapun. Hal itu Fear Gozaus lakukan untuk menambah kecantikannya. Padahal wajah aslinya adalah seorang nenek-nenek tua yang sangat menyeramkan. Hanya Natalia dan Varrell saja yang sudah melihat wujud asli Fear Gozaus. Varrell melihat wujud asli Fear Gozaus saat lagu lawas dari pemutar musik tua itu di putar. Saat tengah malam waktu itu. Dan Natalia melihat wujud asli Fear Gozeus saat ia masih bersama Vineco dan teman-temannya. Jika menangkap seorang penjahat, mungkin tidak akan sesulit ini. Tinggal menjebaknya dengan di bantu oleh polisi. Namun, yang mereka cari bukan hanya sekadar jahat. Tapi seorang penyihir yang akan mengancam nyawa dan jiwa mereka. Maka perlu banyak pertimbangan dan pemikiran yang matang. Seorang penyihir bukanlah mausia biasa. Beberapa penyihir bisa menghilang atau menyamar jadi manusia. Bahkan berkamuflase sebagai siapapun. Nah, ini yang berbahaya. Jika Fear Gozeus bisa berkamuflase. Jangan sampai mereka terjebak oleh Fear Gozeus. Satu saja yang tertangkap oleh Fear Gozaus. Akan sulit untuk melenyapkannya. "Baiklah aku kumpulkan kalian di sini memang bertujuan untuk membahas rencana kita untuk melawan Fear Gozeus. Seperti yang sudah kita ketahui. Fear Gozeus cukup sulit untuk di lawan. Kita tidak boleh sendiri-sendiri dalam melawan Fear Gozeus. Kita harus selalu bersama-sama. Karena ketika sendiri, akan lebih mudah bagi Fear Gozeus mengambil aura kita. Makanya aku menyarankan kalian tetap bersama. Kalau tiba-tiba kalian bertemu dengan wujud Fear Gozaus. Cepat berteriak dan lari ke tempat yang ramai. Karena Fear Gozaus tidak akan mengejar kita sampai ke tempat yang ramai. Kita baru tahu kelemahan Fear Gozaus. Dia tidak bisa muncul saat di keramaian. Sekarang, yang harus kita cari tahu adalah... Bagaimana menemukan orang-orang yang selama ini menghilang setelah di ambil auranya oleh Fear Gozaus. Dan mencari cara juga cara membuat Fear Gozaus musnah," jelas Natalia panjang lebar. "Apa pilihan kami hanya bisa tetap di sini melawan Fear Gozeus? Apa benar tidak bisa keluar dari pulau ini?" Tanya George. Sejak di beri tahu kalau ada Fear Gozeus di pulau ini. George merasa ketakutan. Bahkan dia juga masih bingung mengendalikan kekuatannya. "Bisa saja, tapi Fear Gozaus akan terus mengejar kita. Seperti aku yang terus lari dari Fear Gozeus. Berusaha pindah dari pulau ini. Berlari dari satu pulau ke pulau lain. Sampai berakhir di kota. Fear Gozeus pasti masih akan mengejar kita. Kalau tidak. Kita yang akan datang kembali ke pulau ini. Karena ada orang terpilih berikut. Kami yang masih tersisa sebagai orang terpilih sebelumnya. Pasti akan kembali ke sini," ungkap Natalia. Buktinya memang Nathalia kembali ke pulau ini gara-gara Varrell tidak mau menurut dengan perkataan. Nathalia juga tidak mungkin membiarkan anaknya terjebak di pulau Glores ini. "Ya, orang terpilih sebelumnya adalah aku, Natalia dan teman-temannya Natalia. Termasuk ayahnya Varrell. Vineco," tambah Mondy. "Lalu ayahnya Varrell kemana? Bukannya sudah meninggal?" Tanya Erika. "Biar aku yang menjelaskan. Ayahnya Varrell belum meninggal. Vineco dicukik oleh Fear Gozeus. Ada kemungkinan auranya juga sudah diambil oleh Fear Gozeus. Seperti warga yang lainnya, permuda yang diambil auranya oleh Fear Gozeus tidak ada yang kembali. Mereka hilang tanpa jejak. Kalaupun Fear Gozeus telah membunuh Vineco. Sampai saat ini tidak ada jenazah Vineco yang di temukan. Jadi menurut prediksi aku. Semua orang yang telah di ambil auranya oleh Fear Gozeus. Ada kemungkinan masih hidup di suatu tempat. Yang tentunya tidak banyak orang tahu," cerita Nathalia. Betul juga sih prediksi Nathalia tentang orang-orang yang menghilang itu. Jadi masih ada kemungkinan mereka masih hidup. Dan terjebak diauatu tempat. "Jadi apa yang akan kamu lakukan, Nathalia?" Tanya kakek Mondy. "Kita akan mencari tempat di mana Feae Gozeus menyimpan mangsanya. Pasti ada cara untuk mengembalikan mereka. Aku juga tidak tahu tempatnya dimana. Namun, Mondy sebagai tetua di sini. Tentu tahu tentang seluk beluk pulau ini bukan? Bisakah kamu membantu kami untuk menjelajahi beberapa tempat di pulau ini?" Tanya Nathalia mulai menyeusun strategi. Berkumpul untuk diskusi memang diperlukan. Karena memang dengan cara berdiskusi akan menemukan solusi dari semua permasalahan ini. Nathalia teman-temannya Varrell masih beradaptasi untuk mengendalikan kekuatannya mereka masing-masing. Namun, mau sampai kapan? Bukankah waktu terus berjalan. Mereka juga ingin bukan kembali ke kota. Menjalani hidup normal seperti biasanya. Di pulau Glores mereka selalu tampak ketakutan. Meskipun di anugerahi kekuatan supranatural. Tetap saja tidak akan berguna jika mereka tidak bisa mengendalikan dan menggunakannya. "Jadi tugas kita sekarang adalah mencari tempat yang kemungkinan dijadikan tempat persembunyian Fear Gozeus?" Tanya Richard. "Ya, benar-benar. Tapi kalian harus sellau ingat. Kalian harus tetap bersama. Minimal berdua. Jangan sampai terpisah," Nathalia memperingatkan lagi. "Setuju, karena semenjak Fear Gozeus sering meneror pendatang baru. Ada banyak hantu di pulau Glores yang mulai berdatangan entah dari mana. Ada yang memang sejak dulu ada di pulau Glores, mereka baru muncul karena bosan bersembunyi. Ada juga yang sengaja ke pulau Glores. Karena mencari Fear Gozeus yang cantik. Tidak tahu saja kalau Fear Gozeus itu tidak secantik yang terlihat," tambah kakek Mondy. "Jadi bukan kalangan manusia saja yang jatuh cinta pada Fear Gozeus? Hantu juga?" Tanya George konyol. "Ya, aura kecantikan membuat hantu juga jatuh cinta padanya. Karena Fear Gozeus terlalu banyak menyerap aura pemuda pemudi. Tentu kecantikannya akan semakin bertambah. Aku menduga, kalau Fear Gozeus malah akan menjadi manusia di siang hari. Dan menjadi hantu di malam hari," terka kakek Mondy. "Ya, aku juga berpikiran seperti itu kakek. Seorang penyihir bukannya bisa berkamuflase. Bisa saja di siang hari, Fear Gozeus itu manusia seperti kita. Bahkan mungkin bergabung dan berbaur dengan kita. Tujuannya untuk mencari pemuda pemudi untuk santapannya berikutnya," cetus Varrell. Dari tadi Varrell memang hanya menyimak obrolan mereka. Namun, rasanya benar-benar ada yang ganggal. Varrell harus mengungkapkan kecurigaannya pada mereka. Karena siapa tahu suatu hari. Teman-temannya akan bertemu denga Fear Gozeus dalam wujud manusia. "Astaga apa lagi ini. Fear Gozeus dalam wujud manusia? Tentu kita akan lebih sulit membedakannya. Bagaimana caranya?" Tanya Bianka. "Dengan bantuan aku dan Zafran. Kita bisa mencurigai orang yang mempunyai aura hitam dan abu-abu. Kita harus menyelidiki semuanya Zafran. Itu tugas kita berdua," ajak kakek Mondy pada Zafran. Sekarang lah kekuatan Zafran sebagai yang bisa melihat aura di pelukan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD