Glores 23 - Hutan Glores

2166 Words
Glores 20 - Saxophone Yang Usang Setelah mendengarkan suara gitar. Bianka melihat Varrell memegang Saxophone yang usang. Varrell dulu juga pernah mengajarkan Bianka tentang cara memainkan Saxophone. Untuk memainkan sebuah alat musik dengan baik dibutuhkan proses latihan yang baik pula. Termasuk dalam menguasai alat musik saxophone. Kalau kamu ingin mendalami saxophone dengan baik maka kamu perlu mengetahui bagaimana sih cara berlatihnya. Bekal utama kamu untuk belajar saxophone selain rajin berlatih adalah kesabaran dalam prosesnya. Kamu harus nikmati semua proses belajar dan nikmati setiap perkembangan kemampuan dari diri kamu. Dijamin proses belajarmu akan lebih menyenangkan. Dalam sebuah saxophone hal pertama yang harus kamu miliki adalah sebuah saxophone dan sebuah mouthpiece. Mouthpiece adalah “gerbang” antara kamu dan saxophone untuk menghasilkan bunyi. Walaupun mungkin kamu memiliki saxophone dengan kualitas biasa, kamu dapat meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan dengan memilih mouthpiece yang berkualitas. Terdapat dua jenis bahan mouthpiece yaitu ebonit dan logam. Ebonit adalah jenis karet yang tervulkanisasi sehingga menjadi sedemikan rupa kepadatan yang dimilikinya. Jenis berikutnya adalah logam. Logam yang digunakan untuk sebuah mouthpiece biasanya adalah tembaga, kuningan, sampai baja anti karat (stainless steel). Bagaimana jenis suara yang dihasilkan? Beberapa pendapat mengatakan bahwa mouthpiece logam menghasilkan suara yang sedikit lebih nyaring. Tetapi beberapa mengatakan bahwa itu hanya “mitos”. Banyak pula yang berpendapat bahwa tidak ada perbedaan mencolok diantara keduanya. Jadi bila kamu masih bingung memilih mouthpiece pastikan kamu tes dulu komponen yang akan kamu miliki, kunjungi toko musik yang kamu percaya atau guru saxophone di kotamu sebagai pertimbangan memilih komponen yang sangat penting ini. Pastikan kualitas sesuai standar dan menunjang kamu untuk berlatih. Komponen mouthpiece sendiri terdapat tiga bagian utama yaitu badan mouthpiece, reed, dan ligature. Reed berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang masuk ke dalam saxophone. Sedangkan ligature adalah bagian pengikat antara reed dan mouthpiece. Selain sebagai pengikat, ligature juga berpengaruh terhadap tone yang dihasilkan dalam bermain saxophone. Tehnik Embouchure. Dalam bermain saxophone kamu akan mengenal yang disebut sebagai tehnik embouchure. Tehnik ini digunakan setiap kamu bermain saxophone. Embouchure sendiri diambil dari bahasa Perancis yang memiliki arti “mulut sungai”. Dari pengertian ini kamu bisa bayangkan bahwa setiap kamu memainkan saxophone bisa diibaratkan seperti sungai yang mengalir indah dan mulut kamu adalah sebagai pintu sungai untuk mengalirkan nada-nada indah yang akan sampai ke hilirnya. Hilir dalam bermain saxophone adalah telinga pendengar dan pesan lagu yang kamu mainkan tersampaikan dengan baik. Begitu indah bukan filosofi bermain saxophone? Dalam menggunakan tehnik embouchure terdapat tiga jenis tehnik yang dapat kamu lihat dari gambar di atas. Pada posisi bibir tidak menekan gigi, sehingga pada figur ini posisi gigi menempel pada mouthpiece tanpa topangan bibir. Pada bibir bagian bawah berada diantara reed dan gigi, sehingga bibir bawah menjadi penopang. Sedangkan baik bibir bagian atas atau bibir bagian bawah berada diantara gigi dan mouthpiece. Dalam hal penggunaan tehnik mana yang tepat menurut beberapa sumber posisi seperti yang paling tepat digunakan. Tetapi bila kamu sudah memiliki jam terbang tinggi tidak ada salahnya kamu mencoba tehnik lain. Karena seni dan tehnik akan selalu berkembang, maka kamu harus selalu terbuka dan belajar hal baru. Siapa tahu kamu menemukan metode baru di kemudian hari. Menarik bukan? Selain posisi embouchure, kualitas suara juga ditentukan dari seberapa dalam bagian mouthpiece yang masuk ke dalam mulut. Jika terlalu sedikit bagian mouthpiece yang masuk ke dalam mulut maka suara yang dihasilkan akan tipis dan tidak bertenaga. Untuk mendapatkan suara yang bulat caranya adalah dengan berlatih terus menerus sampai kamu menemukan posisi ideal dan suara yang tegas. Sedikit tips untuk mendapatkan jarak yang ideal adalah kamu bisa melihat posisi dari samping dan perhatikan titik pertemuan antara reed dan mouthpiece. Titik pertemuan itu yang menjadi penanda posisi untuk gigi bagian atas menempel pada mouthpiece. Dalam bermain saxophone posisi tangan kamu ada yang di bagian atas dan bagian bawah. Tangan kiri berada di keys bagian atas, dan tangan kanan berada di keys bagian bawah. Tangan kanan juga berfungsi sebagai penopang badan saxophone agar stabil posisinya. Perhatikan juga bagian penting seperti keys dan spatula keys. Karena jenis-jenis keys ini akan sangat penting dalam tahap belajar kamu. Pada contoh ini digunakan saxophone jenis alto karena saxophone jenis alto adalah jenis saxophone yang paling banyak digunakan oleh pemain saxophone. Tetapi harus kamu ingat bahwa kamu perlu juga mengetahui jenis saxophone lain seperti tenor, sopran, bariton dan lainnya. Bila kamu perhatikan gambar di atas maka kamu akan mengetahui nama-nama dari keys yang terdapat dalam sebuah saxophone. Lima buah keys pada bagian atas dimana tangan kiri berada, dan tiga buah keys besar di bagian bawah pada posisi tangan kanan. Selain itu di bagian bawah tangan kanan juga terdapat katup untuk membantu meraih nada yang tidak terjangkau oleh keys yang berada di atasnya. Terdapat juga keys berukuran kecil baik di atas dan bagian bawah. Keys ini berfungsi untuk membantu menjangkau not yang lebih luas. Pastikan kamu mengetahui dan mengerti dengan baik setiap fungsi dari keys yang ada pada sebuah saxophone. Karena dengan mengerti fungsi dari setiap keys akan sangat mempermudah kamu dalam belajar. Untuk mulai memainkan saxophone dan mulai menggunakan jari maka cara termudah adalah dengan menekan keys nomor dua dari atas menggunakan telunjuk. Perhatikan dalam menekan keys gunakan tenaga secukupnya saja tidak perlu terlalu keras menekannya. Cukup rasakan bahwa tekanan jari sudah dapat merapatkan keys dan katup tertekan dengan sempurna. Saat telunjuk menekan keys ini maka akan menghasilkan nada “B”. Untuk menghasilkan nada pertama kali gunakan tehnik embouchure sambil menekan jari telunjuk. Bila saat pertama kali suaranya kurang bulat atau masih berupa squeek atau lengkingan maka itu adalah hal yang wajar. Karena alat musik tiup hampir sama seperti orang bernyanyi. Kalau saat belajar tahap awal masih fals atau kurang tepat suara yang dihasilkan maka itu adalah proses. Bila kamu sudah menguasai nada “B” maka kamu bisa menekan keys yang ada di tengah menggunakan jari tengah tanpa melepaskan jari telunjuk maka kamu akan mendapatkan nada “A”. Berikutnya adalah kamu bisa tutup keys berikutnya maka kamu akan mendapatkan nada “G”. Kamu dapat berlatih dengan melakukan gerakan ini berulang-ulang. Sambil meniup kamu bisa mainkan nada “B”, “A”, “G”, lalu berhenti, lalu ulang lagi mainkan nada “B”, “A”, “G”. Setelah tangan kiri, mari belajar menggunakan tangan kanan. Pada bagian bawah saxophone kamu akan menemui beberapa keys. Letakkan jari telunjuk kanan kamu pada keys pertama di bawah maka kamu akan mendapatkan nada “F”. Oiya pastikan tangan kiri kamu menutup semua ya, posisinya tidak berubah dari nada “G” sebelumnya. Bila kamu sudah mendapatkan nada “F” kamu dapat menekan keys berikutnya maka kamu mendapatkan nada “E”. Kemudian kamu dapat menekan keys dibawahnya maka didapatkan nada “D”. Setelah nada “D” yang unik dari saxophone adalah adanya keys dibawah yang dapat kamu mainkan menggunakan kelingking. Posisi kelingking ini terdapat dua buah keys yang saling bersanding. Untuk langkah pertama ini kamu cukup mainkan katup yang paling bawah menggunakan jari kelingking. Nah setelah kamu mendapatkan nada “D” tadi kamu tekan keys bawah menggunakan kelingking maka kamu mendapatkan nada “C” rendah. Lalu bagaimana untuk nada “C”? Masih ingat kan posisi jari saat memainkan not “A” dengan jari telunjuk dan tengah sama-sama menekan keys? Maka untuk mendapatkan nada middle “C” kamu cukup melepas jari telunjuk sehingga hanya menggunakan jari tengah di keys. Dengan begini kamu akan mendapatkan nada middle “C”. Perlu diingat kembali bahwa pola fingering ini belum berurutan berdasarkan tangga nada, tetapi baru berdasarkan posisi jari. Tujuannya adalah untuk membiasakan penjarian kamu terlebih dahulu. Stop! Jangan tepuk kening dulu yaa ketika melihat judul skala mayor ini. Mungkin ada beberapa diantara kamu yang ketika mendengar istilah skala dalam musik terasa berat untuk dipelajari. Tapi belajar skala adalah wajib dan dasar terutama bagi seorang saxophonist. Karena ingat sekali lagi peran saxophone adalah “bernyanyi” dalam nada hampir sama seperti seorang vokalis melantunkan sebuah lagu. Intinya adalah nikmati perjalanan dalam belajar ini ya kawan-kawan. Setelah kamu mengetahui posisi jari pada saxophone mari beranjak ke tahap belajar selanjutnya yaitu mengenal skala nada. Sebagai dasar belajar skala nada maka kita menggunakan skala C mayor. Karena skala C mayor adalah tangga nada natural tanpa ada kres dan mol. Kres dan mol adalah nada yang hanya berbeda setengah lebih tinggi atau lebih rendah. Misalnya nada A dan A#, dapat diartikan bahwa nada A# lebih tinggi setengah nada dari A. Jadi bila kamu dapat menguasai skala nada C maka dasar pemahaman kamu akan lebih kuat untuk belajar ke tahap berikutnya. Bagaimanakah posisi jari untuk memainkan skala nada C? Pada sub judul sebelumnya kamu sudah mengetahui posisi jari, kini kamu terapkan posisi jari tersebut tetapi berurutan dari nada C rendah sampai B sehingga kamu akan mendapatkan nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do dengan nada dasar C=Do. Mari kita kupas lebih lanjut. Dalam gambar di atas perhatikan nada middle “C”. Kamu mainkan nada middle “C” dengan menekan keys menggunakan jari tengah. Cukup menggunakan jari tengah saja tanpa bantuan jari lainnya. Perlu dicatat bahwa posisi middle “C” berbeda dengan “C” rendah. Bila ingin mendapatkan nada “C” rendah maka posisi jari menekan semua keys utama dengan bantuan kelingking menekan sampai keys paling bawah. Setelah mendapatkan nada “C” maka kamu dapat beranjak ke nada “D”. Posisi jari untuk nada “D” adalah dengan menekan keys dari bawah menggunakan jari manis, tengah dan telunjuk tangan kanan dan pada posisi atas saxophone menggunakan jari manis, tengah, dan telunjuk pada tangan kiri. Setelah nada “D” maka perjalanan kamu untuk memainkan skala C mayor akan lebih mudah. Karena bila sudah mendapatkan nada “D” kamu cukup angkat jari manis tangan kanan dari keys maka akan didapatkan nada “E”. Lalu setelah “E” kamu angkat jari tengah tangan kanan kamu maka kamu akan dapatkan nada “F”. Setelah “F” kamu akan dapat nada “G” dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan kamu. Pada nada “G” disini jari tangan kananmu sudah terangkat semuanya meninggalkan hanya tangan kiri di atas saxophone. Tetapi ingat bukan berarti tangan kanan kamu bebas meninggalkan saxophone ya karena tangan kanan berfungsi menyangga saxophone dan yang diangkat hanya jarinya saja. Nada “G” ini menggunakan jari manis, tengah, dan telunjuk tangan kiri. Setelah “G” kamu cukup angkat jari manis tangan kirimu untuk mendapatkan nada “A”. Kemudian saat kamu angkat jari tengah tangan kiri maka kamu akan mendapatkan nada “B”. Apa saja yang dibutuhkan terutama untuk pemula dalam belajar saxophone? Langkah pertama adalah pilihlah saxophone sesuai dengan kebutuhan. Harga saxophone di pasaran bervariasi. Pilihlah dari lembaga atau toko musik atau komunitas saxophone yang cukup ternama. Karena kualitas sebuah alat musik sudah teruji bila sudah dipakai dan direkomendasikan oleh banyak pemain saxophone. Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke toko musik atau komunitas pemain saxophone untuk mengetahui jenis saxophone apa yang sebaiknya dibeli menyesuaikan dengan budget yang dimiliki. Jangan sampai membeli dengan harga tinggi tetapi kualitas tidak sebanding. Maka dari itu pastikan kualitas saxophone incaran sudah teruji kualitasnya oleh orang-orang terpercaya di bidang saxophone. Toko musik dan komunitas saxophone bisa dengan mudah dicari lewat online atau sosial media. Bila sebuah saxophone sudah di tangan maka langkah pertama adalah pastikan mouthpiece sudah tersambung dengan baik dengan bagian pangkal leher. Karena mouthpice yang tidak tersambung dengan baik bisa menghasilkan suara yang kurang maksimal. Bila sudah maka coba tiupkan saxophone. Tidak usah berkecil hati bila pada kesempatan pertama suara yang dihasilkan belum maksimal. Ingat, latihan membutuhkan proses jadi tetap jaga semangat dari awal. Alat ini dapat dimainkan semua orang semua usia. Bahkan ada yang belajar dari usia 50 tahun atau lebih dengan latihan intens dapat memainkan sebuah lagu dengan baik menggunakan saxophone dalam waktu 3 bulan. Dalam meniup saxophone, posisi mulut saat meniup saxophone disebut postur “embouchure”. Tehnik meniup adalah hal pertama yang sebaiknya kamu kuasai. Kamu bisa pelajari dengan mencari guru pembimbing atau menggunakan platform online yang sudah tersebar dimana-mana. Banyak jalan menuju Roma, kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina. Banyak cara dan fasilitas jaman sekarang untuk belajar. Bekal utama adalah kemauan dan semangat untuk terus menerus belajar. Pertanyaan yang sering muncul adalah “apakah saxophone sulit untuk dipelajari?”. Maka jawabannya hampir sama seperti alat musik lainnya. Pada beberapa orang ada yang lebih cepat menguasai dibanding orang lain dengan jarak waktu belajar yang sama. Tapi ini adalah hal yang normal. Bahkan ada pemain saxophone profesional yang sudah menguasai alat musik selama 8 tahun masih selalu belajar. Karena ilmu tidak akan pernah habis. Yang menentukan bukanlah seberapa cepat perjalanan belajar kita tetapi seberapa konsistennya kita berproses. Karena belajar alat musik adalah sebuah perjalanan maka nikmatilah perjalanan itu. Nikmati setiap nada yang keluar. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Tapi bandingkan dirimu yang kemarin dengan hari ini. Disitulah akan terlihat perbedaannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD