Glores 22 - Teguran Dari Erika

3733 Words
Glores 22 - Teguran Erika "Stop! Stop! Kalian ini sedang apa?" Tegur Erika saat melihat Varrell dan Bianka sedang memainkan alat musik. "Ada apa?" Tanya Zafran. "Kalian lihat? Mereka berdua malah memainkan alat musik. Mereka kira kita akan mengikuti lomba memainkan alat musik? Kita sedang mencari cara untuk melawan hantu! Hantu! Kalian malah memainkan alat musik," tergur Erika dengan nada ketus. "Erika, Erika, aku kira ada apa. Tidak apa-apa sesekali mereka bermain alat musik. Kita cukup stress semenjak ke sini. Mereka memainkan alat musik untuk hiburan," ucap Richard seperti biasa ia mencoba untuk bijaksana. "Iya bener enggak ada salahnya. Ayo kita mainkan bersama. Aku punya harmonika untuk di mainkan," ajak Zafran. "Kalian ini! Sudah aku mau keluar!" Erika marah. "Tunggu Erika! Jangan sendiri!" Teriak George sambil berlari keluar vila mengejar Erika. Sementara Zafran dan yang lainnya malah memainkan alat musik. Zafran memang sangat suka alat musik harmonika. Ia pernah belajar sendiri memainkan harmonika. Zafran mengingat-ingat cara memainkan harmonika. Harmonika merupakan alat musik kecil serbaguna yang dimainkan di hampir setiap genre musik dan beragam budaya di seluruh dunia. Pada awalnya, alat musik ini mungkin terlihat membingungkan untuk dipelajari. Namun, harmonika sebetulnya merupakan instrumen musik yang mudah dan mengasyikkan untuk dimainkan. Memulai Latihan. Pilih harmonika yang ingin digunakan. Ada beragam jenis harmonika yang kita bisa belil tentnya dengan beragam kegunaan dan harga. Untuk saat ini, kita bisa memilih harmonik diatonik atau kromatik. Keduanya biasa digunakan dalam genre-genre musik populer seperti blues atau folk. Harmonika diatonik merupakan jenis harmonika yang paling umum tersedia dan, tentu saja, paling terjangkau. Biasanya harmonika ini sudah ditala ke nada dasar tertentu dan tidak bisa diubah. Sebagian besar harmonika diatonik ditala ke nada dasar C mayor. Beberapa tipe harmonika diatonik antara lain: “harmonika blues”, “harmonika tremolo”, dan “harmonika oktaf”. Harmonika blues lebih populer di negara-negara barat, sementara harmonika tremolo lebih sering digunakan di Asia Timur. Harmonika kromatik menggunakan alat mekanik untuk mengendalikan lubang yang menghasilkan suara. Harmonika kromatik standar dengan 10 not hanya bisa dimainkan dalam satu nada dasar lengkap (seperti harmonika diatonik), tetapi harmonika kromatik dengan 12-16 lubang bisa ditala ke nada dasar yang berbeda. Harmonika kromatik memang lebih mahal dibandingkan sebagian besar harmonika diatonik. Instrumen berkualitas dari merek terpercaya bisa dijual dengan harga hingga jutaan rupiah. Dengan fleksibilitasnya, harmonika kromatik 12 not (atau lebih) biasanya digunakan untuk musik jaz. Dalam bahasa Inggris, istilah singkat untuk harmonika adalah “harp”. Istilah ini diambil dari nama tradisional lain untuk harmonika, termasuk “French harp” dan “blues harp”. Harmonika juga dikenal dengan istilah “organ mulut”. Pelajari tentang harmonika kital. Harmonika adalah instrumen buluh yang menggunakan buluh kuningan. Buluh ini berfungsi memisahkan udara yang kita tiup atau tarik melalui lubang-lubang agar menghasilkan bunyi. Buluh tersebut terpasang pada pelat yang dinamai “pelat buluh” atau “reed plate” (sesuai konstruksinya). Sementara itu, bagian harmonika yang dipasangi pelat buluh disebut “sisir” atau “comb” dan biasanya terbuat dari plastik atau logam. “Pipa” atau “nozel” harmonika terkadang terintegrasi dengan sisir atau, pada harmonika kromatik, dipasang secara terpisah. Sementara itu, “pelat penutup” atau “cover plates” berfungsi menutup instrumen secara keseluruhan dan terbuat dari kayu, logam, atau plastik. Bilah geser atau sliding bar pada harmonika kromatik juga biasanya terbuat dari logam. Not-not yang berbeda dihasilkan oleh buluh, tergantung pada apakah kita menarik atau mengeluarkan napas. Biasanya, harmonika diatonik yang menghasilkan nada C saat udara ditiup akan menghasilkan nada G saat udara ditarik. Kedua tangga nada ini saling melengkapi dengan baik dan mengisi satu sama lain, tanpa adanya lubang tambahan. Buluh-buluh di dalam harmonika sangat mudah rusak dan akan usang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, mainkan harmonika secara hati-hati dan rawat secara berkala agar nada yang dihasilkannya senantiasa indah. Pelajari cara membaca tabulatur harmonika. Seperti halnya gitar, harmonika bisa dimainkan mengikuti tabulatur, media yang menyederhanakan partitur menjadi sistem pola lubang dan napas yang mudah diikuti. Tabulatur berguna untuk harmonika kromatik yang lebih besar, tetapi memiliki perbedaan dengan tabulatur harmonika diatonik dan tidak begitu sering digunakan. Pola pernapasan ditandai oleh panah. Sebagai contoh, panah atas menandakan keluaran napas, sementara panah bawah menandakan tarikan napas. Sebagian besar lubang pada harmonika diatonik menghasilkan dua nada “tetangga” pada tangga nada. Oleh karena itu, untuk memainkan nada C dan D pada tangga nada, kita perlu meniup udara pada lubang yang tepat, kemudian menarik udara dari lubang yang sama. Lubang-lubang pada harmonika ditandai dengan angka, dari nada terendah (lubang paling kiri) hingga tertinggi. Dua nada terendah adalah (panah atas) “1” dan (panah bawah) “1”. Pada harmonika dengan 10 lubang, nada tertinggi ditandai dengan (panah bawah) “10”. Beberapa nada pada harmonika standar 10 lubang dihasilkan dari lubang yang sama, yaitu (panah bawah) “2” dan (panah atas) “3”. Pola ini diperlukan agar Anda mendapatkan jarak yang tepat untuk memainkan tangga nada. Teknik-teknik bermain harmonika yang lebih rumit ditandai dengan garis miring atau tanda kecil lainnya. Garis miring atau diagonal yang melewati panah menandakan pembelokan nada (akan dibahas di metode lain) yang harus dilakukan agar kita bisa mendapatkan nada yang sesuai. Simbol chevron atau garis miring pada tabulatur kromatik menandakan apakah tombol perlu ditahan atau tidak. Tidak ada sistem tabulatur standar yang diikuti oleh semua pemain harmonika. Namun, setelah berlatih dan terbiasa dengan satu jenis sistem tabulatur, Anda bisa memahami sebagian jenis sistem tabulatur lainnya dengan cepat. Mempelajari teknik dasar harmonika. Tarik napas menggunakan perut. Kendali napas merupakan faktor yang sangat penting saat bermain harmonika, dan penting bagi kita untuk melatih teknik pernapasan sejak awal. Cobalah tarik napas menggunakan perut, berbaringlah, dan tempelkan tangan pada perut. Tarik napas dalam-dalam dan rasakan perut kita mulai mengembang, tetapi jangan biarkan d**a ikut bergerak atau mengembang. Setelah itu, secara perlahan keluarkan napas. Pernapasan perut memberikan kendali yang lebih besar atas napas kita. Selain itu, kita pun bisa menarik napas lebih banyak. Hasilkan suara atau not dengan meniup udara. Hal pertama yang kita perlu latih dengan harmonika adalah menghasilkan nada. Pilih satu atau beberapa lubang pada penampang dan tiupkan udara ke lubang tersebut. Lubang-lubang di samping lubang pilihan kita biasanya didesain untuk berharmoni secara otomatis dengan satu sama lain sehingga kita bisa menghasilkan suara yang indah dengan meniupkan udara ke tiga lubang sekaligus. Berlatihlah beralih dari satu nada (satu lubang) ke satu akor (beberapa lubang). Pola permainan seperti ini dikenal dengan istilah “straight-harp” atau “posisi pertama” (“first position”). Seperti yang kita bisa duga, banyaknya lubang yang ditiup dikendalikan oleh bibir. Untuk mengendalikan not-not yang dimainkan secara lebih efektif, kita perlu belajar menggunakan lidah untuk menutup lubang. Teknik ini akan dibahas nanti. Usahakan kita tidak mengembuskan napas dari hidung. Keluarkan semua napas melalui mulut untuk memainkan not secara lengkap. Tarik napas untuk mengubah not. Tarik napas melalui buluh secara lembut untuk menaikkan nada sejauh satu not. Dengan menarik dan mengeluarkan napas melalui penampang buluh, kita bisa menghasilkan semua not yang sudah ditala pada harmonika. Pola permainan ini dikenal dengan istilah “cross-harp” atau “posisi kedua” (“second position”). Not-not yang dihasilkan dari pola ini sering kali cocok untuk iringan musik blues. Jika kita menggunakan harmonika kromatik, berlatihlah menekan dan menahan tombol di samping instrumen untuk mengendalikan lebih jauh not yang kita hasilkan. Agar kita bisa mengembuskan napas dengan lebih mudah, coba katakan “hah!”. Dorong udara dengan kuat dari diafragma untuk menghasilkan nada secara penuh. Mainkan tangga nada. Pada harmonika diatonik bernada dasar C mayor, tangga nada C diawali dari not (panah atas) “4” hingga (panah atas) “7”. Pola embusan-tarikan napas standar ini diulangi, kecuali pada lubang ketujuh. Untuk lubang ini, pola yang diikuti harus dibalik (kita perlu menarik napas terlebih dahulu, kemudian mengembuskannya). Tangga nada ini merupakan satu-satunya tangga nada lengkap pada harmonika bernada dasar C mayor. Namun, kita terkadang bisa memainkan lagu-lagu pada tangga nada lain, selama lagu tersebut tidak membutuhkan not-not yang tidak tersedia pada tangga nada di harmonika. Berlatihlah. Tetaplah berlatih memainkan tangga nada dan not-not secara terpisah hingga kita mampu memainkan satu nada pada satu waktu dengan lancar. Setelah mampu mengendalikan harmonika dengan baik, pilih lagu-lagu sederhana dan latih lagu tersebut. Jika kita mengalami kesulitan, coba cari tabulatur lagu-lagu sederhana seperti “Mary Had a Little Lamb” atau “Oh, Susanna” dari internet. Tambahkan tekstur dengan memainkan beberapa not sekaligus. Langkah berikutnya dalam latihan adalah merilekskan kendali kita dan menambahkan akor dari dua atau tiga nada pada lagu yang dilatih dengan meniupkan/menarik udara pada dua atau tiga lubang yang bersebelahan secara bersamaan. Dengan demikian, kita bisa mengembangkan kendali yang lebih besar atas mulut dan pernapasan, serta membuat lagu lebih menarik untuk didengarkan. Jangan mainkan lagu hingga selesai dengan akor saja. Sisipkan akor di akhir bait atau frasa. Yang lebih penting adalah kita bisa merasa nyaman untuk beralih dari satu not ke beberapa not (dan sebaliknya). Mencoba teknik-teknik lanjutan. Ikuti kursus berbayar. Dari tahap ini, kita bisa menghasilkan suara yang lebih baik dengan lebih cepat jika berlatih dengan bimbingan pemain harmonika berpengalaman, meskipun kita tetap saja bisa belajar sendiri. Kursus harmonika ditawarkan dengan harga dan jadwal yang beragam. Jangan ragu mencoba beberapa sesi kursus gratis dari satu orang guru, kemudian mencari guru lainnya hingga menemukan guru yang cocok dengan kebutuhan kita. Sambil mengikuti kursus, tetaplah mengikuti panduan dan buku untuk mengembangkan kemampuan kita. Tidak ada alasan untuk “menyingkirkan” sumber-sumber belajar lain hanya karena Anda mengikuti kursus dengan ahlinya. Lewati lubang yang tidak boleh dimainkan. Tentunya sulit untuk tidak meniupkan atau menarik udara secara terus-menerus pada harmonika, tetapi saat kita mulai memainkan lagu-lagu yang lebih sulit, kita harus berlatih melewati beberapa lubang agar bisa mencapai lubang yang seharusnya. Mainkan lagu-lagu yang mengharuskan kita untuk melompati satu atau dua lubang (mis. lagu tradisional Amerika Serikat, “Shenandoah” yang mengharuskan kita untuk melompat dari lubang keempat ke lubang keenam di akhir frasa kedua, pada harmonika diatonik standar bernada dasar C mayor). Berlatihlah melewati lubang dengan sedikit menjauhkan harmonika dari mulut, dan mengembalikannya ke posisi yang tepat (agar kita makin mengenal posisi setiap lubang dengan lebih baik) dan menghentikan aliran udara tanpa melepaskan harmonika dari mulut (agar kita bisa melatih kendali pernapasan). Mainkan harmonika dengan menggenggamnya menggunakan kedua tangan. Pada awalnya, kita mungkin memegang harmonika dengan telunjuk dan ibu jari tangan kiri (tangan nondominan) dan menggeser instrumen saat bermain. Kembangkan kemampuan kita dengan memakai tangan kanan (tangan dominan). Tumpukkan bagian bawah telapak tangan di bawah ibu jari kiri, dan tempelkan bagian tengah telapak tangan kanan ke sisi kiri agar jari-jari tangan kanan kita bisa ditekuk di dekat jari manis tangan kiri. Posisi ini menciptakan semacam “lubang suara” yang bisa dimanfaatkan untuk memengaruhi keluaran suara harmonika. Ciptakan suara kicauan atau lengkingan lembut dengan membuka dan menutup “lubang suara”. Terapkan “efek” ini di akhir bait untuk menambahkan emosi pada lagi, atau latih efek ini di bagian lagu apa pun yang kita mau. Ciptakan efek peluit kereta dengan membuka lubang suara, kemudian menutupnya dan membukanya kembali. Hasilkan suara yang terpendam dan halus dengan menutup lubang suara. Dengan posisi ini, kita mungkin perlu memegang harmonika secara miring, dengan ujung kiri yang mengarah ke bawah dan dalam (mendekati tubuh). Posisi ini sendiri sebetulnya memudahkan kita dalam mencoba teknik-teknik lain, maka berusahalah menikmatinya. Pelajari cara memblokir lubang harmonika dengan lidah (tongue blocking). Teknik ini cocok digunakan untuk merangkai not-not terpisah menjadi akor yang indah, tanpa merusak not utama atau asli. Gunakan bagian samping lidah untuk menutup beberapa not pada akor, kemudian di tengah-tengah permainan, geser atau angkat lidah untuk menambahkan not-not yang sebelumnya “ditutup”. Penguasaan teknik ini membutuhkan latihan, tetapi posisi “lubang suara” dari tangan bisa membantu menyesuaikan sisi lidah ke penampang lubang secara alami. Awali dengan membuka mulut dan mencakup empat lubang pertama pada harmonika. Gunakan lidah untuk menutup lubang “1” hingga “3” dan memainkan not dengan pola “straight-position” pada lubang “4”. Jika kita memainkannya dengan benar, kita hanya mendengar suara dari lubang keempat. Setelah mampu melakukannya dengan mudah, mainkan not secara berlanjut, kemudian angkat atau geser lidah untuk menghasilkan harmoni lengkap menggunakan lubang pertama hingga ketiga. Teknik tongue blocking bisa digunakan untuk memberikan sentuhan wals atau polka pada lagu dengan menggunakannya secara bergantian dengan permainan not-not secara terpisah (atau beragam teknik lain). Teknik ini sangat fleksibel. Latih penggunannya hingga Anda merasa nyaman berimprovisasi menggunakan teknik tersebut dari satu lagu ke lagu lain. Pelajari teknik pembelokan nada. Teknik lanjutan yang mungkin paling rumit jika dilihat dari banyaknya latihan yang diperlukan adalah teknik pembelokan nada (note bending). Teknik ini merupakan seni mengubah nada-nada yang dihasilkan harmonika dengan mengencangkan dan menajamkan aliran udara. Para ahli harmonika bisa menyulap harmonika diatonik menjadi harmonika kromatik de facto hanya melalui teknik ini. Untuk saat ini, kita bisa berlatih menghasilkan nada-nada “datar” untuk melengkapi repertoar musik. Pada teknik dasar pembelokan nada, kita harus memperkecil bukaan pada bibir dan dengan tajam menarik udara dari lubang dengan nada yang kita ingin belokkan. Gunakan pola cross-harp dan secara bertahap kencangkan atau majukan bibir hingga kita mendengar perubahan nada. Dengan mengencangkan dan merilekskan bibir, kita bisa mengendalikan nada yang dihasilkan lebih jauh. Berhati-hatilah saat kita melatih teknik ini. Karena udara melewati buluh-buluh dengan cepat dan “tajam”, aliran udara dapat melonggarkan atau menekuk buluh-buluh sehingga merusak instrumen. Kesabaran dan perawatan instrumen diperlukan untuk menemukan keseimbangan antara nada yang terlalu “datar” atau nada yang dibelokkan terlalu “jauh”. Memainkan Lagu “Happy Birthday”. Tiup lubang “6” dua kali. Lubang-lubang pada harmonika ditandai oleh angka 1-10, dari kiri ke kanan. Untuk mengawali lagu, tarik udara dari lubang “6” dua kali. Dua nada ini menandakan kata “Happy” pada baris pertama lagu “Happy Birthday”.[10] Idealnya, harmonika kita ditala ke nada dasar C mayor (pada sebagian besar harmonika standar). Jika tidak, kita masih tetap bisa memainkan lagu “Happy Birthday”, tetapi lagu dimainkan dalam nada dasar yang berbeda. Jika kita ingin mendapatkan harmonika dalam nada dasar C mayor, kita bisa membeli harmonik baru atau membawanya ke toko musik untuk ditala ulang oleh ahlinya. “Happy Birthday” biasanya dimainkan atau dinyanyikan dalam tempo 100 BPM (beat per minute atau ketukan per menit). Setiap not dimainkan dalam satu ketukan, dan temponya tidak berubah di sepanjang lagu. Tarik udara, kemudian buang kembali ke lubang “6”. Prosedur ini tidak sama dengan sekadar meniupkan udara ke lubang. Saat kita menarik udara, tempelkan mulut pada lubang, kemudian tarik napas, alih-alih mengembuskannya. Tarik udara dari lubang “6” terlebih dahulu, kemudian keluarkan kembali. Kedua nada ini membentuk kata “Birthday” pada baris pertama lagu. Tarikan napas biasanya ditandai oleh tanda kurang. Jika ditulis, not mungkin akan tampak seperti ini: “-6”. Tarik udara dari lubang “7”, kemudian buang ke lubang yang sama. Tempatkan mulut pada lubang “7”, kemudian tarik udara. Tepat setelah itu, buang kembali udara ke lubang yang sama. Kedua nada ini membentuk frasa “to you” pada baris “Happy birthday to you”. Ulangi keempat not pertama. Karena baris kedua pada lagu mengulangi baris pertama, keempat nada pertama pada baris ini benar-benar sama. Mainkan not “6”, “6”, “-6”, “6” untuk melagukan frasa “Happy birthday”.[13] Tarik napas dari lubang “8”, kemudian keluarkan udara ke lubang “7”. Bagian terakhir dari frasa di baris kedua sedikit berbeda. Untuk melagukan “to you”, tarik napas dari lubang “8”, kemudian buang udara ke lubang “7”. Bagian terakhir “Happy birthday to you” pada baris kedua lagu telah selesai.[14] Tiup lubang “6”, “6”, “9”, “8”, dan “7”. Not-not ini membentuk frasa “Happy birthday dear”. Tarik napas dalam-dalam sebelumnya agar kita memiliki cukup udara untuk meniup semua lubang dan memainkan semua not! Tarik udara dari lubang “7”, kemudian keluarkan udara ke “6”. Jika kita menyanyikan lagu “Happy Birthday” secara langsung, biasanya kita menyebutkan nama seseorang yang berulang tahun pada bagian ini. Tarik napas dari lubang “7”, kemudian keluarkan udara ke lubang “6”. Mainkan nada “-9”, “-9”, “8”, “7”, “-8”, “7”. Bagian ini merupakan baris terakhir lagu “Happy Birthday”. Tarik udara dari lubang “9” sebanyak dua kali. Keluarkan udara ke lubang “8” dan “7”. Tarik udara dari lubang “8”, kemudian keluarkan udara ke “7” untuk menyelesaikan lagu. Memainkan Lagu “Hallelujah”. Awali dengan memainkan nada “5”, “6”, “6”, “6”, “6”, “-6”, “-6”, “-6”. Perlu diingat bahwa bilangan negatif menandakan tarikan napas, sementara bilangan positif menandakan keluaran napas. Untuk baris pertama, tiupkan udara ke lubang “5”, kemudian “6”, “6”, “6”, dan “6”. Tarik udara dari lubang “6” sebanyak tiga kali setelahnya. Nada-nada tersebut melagukan baris “I've heard there was a secret chord.” Saat meniupkan udara ke lubang “6” tiga kali, percepat tempo bermain. Tempo lagu menjadi lebih cepat pada kata “secret”. Mainkan nada “5”, “6”, “6”, “6”, “6”, “6”, “-6”, “-6”, “-6”. Kita perlu mengulangi frasa yang sama, seperti yang sebelumnya dimainkan. Nada-nada tersebut melagukan baris “That David played, and it pleased the Lord”. Berbeda dengan baris pertama, jangan percepat tempo mendekati bagian terakhir baris ini. Mainkan semua not dalam hitungan satu ketukan. Beralihlah ke nada “6”, “-6”, “-6”, “-6”, “-6”, “-6”, “6”, “6”, “-5”, “6”, “6”. Keluarkan udara pada lubang “6”, kemudian tarik udara pada lubang “6” sebanyak lima kali. Tiup udara ke lubang “6” dua kali, tarik udara dari lubang “5”, kemudian buang ke lubang “6” dua kali. Nada-nada ini membentuk baris “But you don't really care for music, do you?”. Setiap not dimainkan dalam hitungan satu ketukan. Mainkan nada “5”, “6”, “6”, “6”, “6”, “-6”, “-6”, “-7”. Keluarkan udara ke lubang “5”, kemudian buang kembali udara ke lubang “6” empat kali. Tarik udara dari lubang “6” dua kali, kemudian tarik udara dari lubang “7”. Nada-nada ini membentuk baris “It goes like this, the fourth, the fifth” Mainkan nada “6”, “7”, “7”, “-6”, “7”, “7”, “-8”. Tiup udara ke lubang “6”, kemudian keluarkan udara ke lubang “7” dua kali. Tarik udara dari lubang “6”, kemudian keluarkan ke lubang “7” dua kali. Terakhir, tarik udara dari lubang “8”. Nada-nada tersebut membentuk baris “The minor fall, the major lift”. Berikan penekanan pada nada “7”, “-8”, “-8”, “-8”, “-8”, “8”, “8”, “8”, “-8”, “-8”, “7”, “7”. Pada bagian ini, musik menjadi lebih nyaring. Tiup udara ke lubang “7”, kemudian tarik udara dari lubang “8” empat kali. Keluarkan udara ke lubang “8” tiga kali, kemudian tarik udara dari lubang yang sama dua kali. Tiup lubang “7” dua kali setelahnya. Nada-nada ini membentuk baris “The baffled king composing Hallelujah”. Awali refrein dengan nada “5”, “6”, “-6”, “-6”, “-6”, “6”, “5”, “5”. Tiup lubang “5”, kemudian tiup lubang “6”. Tarik udara dari lubang “6” tiga kali, kemudian keluarkan udara ke lubang yang sama. Tiup kembali lubang “5” dua kali. Pada bagian ini, kita melagukan baris “Hallelujah, Hallelujah” Akhiri lagu dengan nada “5”, “6”, “-6”, “-6”, “-6”, “6”, “5”, “-5”, “5”, “-4”, “4”, “4”. Tiup udara ke lubang “5”, kemudian lubang “6”. Tarik udara dari lubang “6” tiga kali, kemudian keluarkan ke lubang yang sama. Tiup lubang “5”, tarik udara dari lubang yang sama, kemudian keluarkan kembali. Tarik udara dari lubang “4”, kemudian keluarkan ke lubang yang sama dua kali. Bagian ini mengulangi frasa “Hallelujah, Hallelujah”. Namun, baris “Hallelujah” yang kedua cenderung lebih panjang sehingga ada lebih banyak not yang perlu dimainkan. Percepat beberapa not terakhir agar masuk ke dalam lirik. Seperti halnya pada sebagian besar instrumen, pada awalnya semua orang tidak bisa menghasilkan suara atau nada yang indah saat bermain harmonika. Beberapa orang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembangkan bakatnya dan menghasilkan nada yang lebih indah. Berlatihlah setiap hari, serta jangan menyerah. Saat membelokkan nada, tarik udara dalam-dalam. Pembelokan nada pada harmonika membutuhkan kestabilan nada yang baik, serta paru-paru yang kuat menampung banyak udara.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD