Glores 4 - Penjelasan Dari Mondy
"Nathalia," ucap kakek Mondy. Ternyata mereka saling mengenal. Tentu kakek Mondy mengenali Nathalia. Karena dulu Nathalia juga penduduk Pulau Glores. Sudah pasti kakek Mondy mengenali Nathalia.
Kakek Mondy tahu betul, kalau Nathalia adalah seorang cenayang yang terkenal di pulau Glores. Dia menikah dengan orang asing yang baru saja masuk ke pulau Glores. Orang itu bernama Vineco. Nathalia selalu menjaga Vineco dari Fear Gezaus. Namun, ternyata kekuatan sebagai cenayang tidak cukup kuat untuk mempertahankan Vineco. Mungkin saja, hilangnya Vineco di sebabkan oleh Fear Gezaus. Dugaan sementara, Vineco telah menjadi tumbal Fear Gezaus. Karena sudah lama sekali Vineco hilang tanpa jejak. Seperti warga yang hilang tanpa jejak lainnya. Mungkin semua itu disebabkan oleh Fear Gozeus. Warga pulau Glores memang belum tahu kemana orang-orang yang menghilang dari Pulau Glores. Belum ada satupun yang mereka temukan. Semua itu masih menjadi misteri yang belum terungkapkan sampai sekarang.
Menghilangnya Vineco tanpa ada jejak. Nathalia sangat terpukul. Karena memang posisi Nathalia saat itu tengah mengandung Varrell. Karena tidak mau kehilangan lagi. Nathalia pergi dari pulau Glores bersama Varrell. Meskipun sempat di teror dan di ganggu oleh Fear Gezaus selama berada di kota. Nathalia terus bertahan, sampai akhirnya Fear Gezaus pergi dari hidupnya.
"Baiklah saya akan jelaskan. Apa yang terjadi pada kalian. Saya juga akan menjelaskan legenda urban yang terjadi di pulau Glores ini," ucap kakek Mondy lagi.
Misteri legenda urban apa yang terjadi di pulau Glores? Lalu sosok seperti apakah Fear Gezaus itu? Kenapa mereka semua mendapatkan kekuatan supranatural secara mendadak? Semua itu menjadi pertanyaan besar di benak mereka semua.
Mondy mencoba tenang untuk membahas apa yang terjadi di pulau kelahirannya ini. Karena dia juga baru tahu kalau ternyata keenam anak yang ia coba usir dari pulau Glores ini. Ternyata memiliki kekuatan supranatural yang tidak biasa. Apa ini saatnya melenyapkan Fear Gezaus dari pulau Glores? Entahlah, jika ramalannya tepat. Enam orang itu akan bisa memusnahkan Fear Gezaus dari pulau Glores.
"Dulu, beberapa puluh tahun yang lalu. Ada seorang gadis bernama Fear Gezaus. Gadis itu sangat buruk rupa. Tidak ada lelaki manapun yang meliriknya. Bahkan dia selalu di hina dan di caci maki. Keluarganya saja mengusirnya dari rumahnya. Karena tidak ada yang mau menerimanya di manapun. Akhirnya Fear Gezaus bersekutu dengan iblis. Agar dirinya menjadi cantik dan di kagumi oleh laki-laki. Dengan syarat harus menumbalkan satu orang pemuda baik laki-laki atau perempuan. Untuk di ambil auranya. Agar kecantikannya bertambah," cerita kakek Mondy. Ia menghela napas panjangnya. Menjeda cerita berikutnya yang akan ia ceritakan.
"Fear Gezaus terus melakukan ritual itu. Sampai warga mulai menyadari kalau satu persatu sanak saudaranya mulai hilang. Setelah di telusuri memang ini perbuatan Fear Gezaus. Warga sepakat untuk memberi hukuman pada Fear Gezaus yang sudah bersekutu dengan iblis. Warga membakar Fear Gezaus di kaki gunung Glores. Meskipun raga Fear Gezaus telah hancur. Namun, rohnya masih terus berkeliaran. Dan masih terus mencari aura pemuda di pulau Glores ini. Saya sebagai teteua di pulau Glores ini. Sangat melarang warga asli pulau Glores, untuk keluar di malam hari. Apalagi seorang pemuda dan pemudi. Itu akan dengan mudahnya memancing Fear Gezaus untuk keluar. Sejak di peringatkan seperti itu. Warga menurut dan tidak ada yang keluar rumah setelah jam enam sore." Cerita yang Mondy ceritakan sepertinya memang legenda urban yang terjadi di pulau Glores. Lagena yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
"Fear Gezaus tidak kehilangan akal. Karena belum lama ini banyak wisatawan yang mulai berdatangan ke pulau ini. Dia mengincar pemuda yang baru datang ke pulau Glores ini. Makanya saya melarang kalian untuk berlibur di sini. Karena pendatang baru yang datang ke pulau ini. Banyak yang di jadikan tumbal oleh Fear Gezaus." Mereka mengangguk-angguk mengerti. Ternyata itu alasan Mondy melarang mereka dan diminta pulang secepatnya. Karena memang ada legenda tentang Fear Gezaus di pulau Glores ini. Harusnya mereka menurut apa yang diminta kakek Mondy. Kalau mereka menurut. Mungkin saja mereka tidak akan terjebak di pulau Glores ini.
"Kata orang yang pernah bertemu dengan Fear Gezaus. Banyak pertanda yang menandakan kalau Fear Gezaus datang menghampiri kita. Biasanya dia datang lewat tengah malam. Seperti bunyi jam berdentang, desir angin kencang di malam hari. Lalu yang terlihat sangat kentara sekali. Yaitu lagu lawas dari pulau Glores. Lagu yang menggambarkan kesedihan dirinya. Lagu itu menceritakan tentang seorang perempuan yang di tinggal oleh kekasihnya. Dan lagu ini berakhir tragis. Perempuan tersebut mati bunuh diri dengan cara mengantungkan dirinya sendiri.
Semenjak kejadian itu, lagu lawas itu tidak pernah dinyanyikan lagi. Karena selalu mengundang makhluk harus. Makhluk halus itu akan berdatangan ketika lagu itu mulai terdengar dilantunkan. Dan benar saja kejadian oleh Fear Gezaus yang mati di bakar oleh warga. Fear Gozeus ikut keluar jika lagu lawas itu dilantunkan.
Varrell memgangguk mengerti. Ternyata makhluk yang ia lihat malam itu. Saat jam besar di ruang tengah berdentang. Angin berdesir kencang. Dan lagu lawas yang terputar dari mesin pemutar musik antik. Adalah Fear Gezaus dalam wajah si buruk rupa. Wajahnya sangat menyeramkan, untung saja hanya Varrell yang melihatnya. Varrell kira itu hantu bisa saja. Karena memang Varrell sudah sering melihat hantu. Jadi tidak bisa membedakan mana yang hantu biasa dan yang mana Fear Gozeus. Varrell juga baru tahu tentang Fear Gozeus ini hari ini dari kakek Mondy. Nathalia tidak pernah menceritakan apapun tentan pulau Glores apalagi Fear Gozeus.
"Jadi kemarin malam saat musik lawas itu di putar. Si Fear Gezaus datang dong?" Tanya George sedikit ketakutan. Dia yang sok berani dia yang ciut duluan. George lah yang paling takut diantara mereka semua.
"Betul, aku rasa Fear Gezaus benar-benar datang. Padahal Varrell sudah memperingatkan kita. Ya kan Varrell? Kamu pasti melihat Fear Gezaus itu?" Tebak Bianka. Karena memang dia bisa mendengar suara hati Varrell sekarang ini.
Varrell hanya mengangguk tanpa bekata apapun. Karena percuma menyangkal. Bianka pasti tahu semuanya. Hanya saja tadinya Varrell tidak mau teman-temannya tahu. Namun, jika sudah seperti ini. Hanya kejujuran yang bisa ia berikan.
"Berarti Fear Gezaus mulai mengejar kalian. Dia tidak akan langsung mengambil aura kalian. Karena sebelum mengambil aura kalian satu per satu. Fear Gezaus perlu melakukan satu ritual yang sampai saat ini aku tidak tahu. Dan hanya pada malam Jum'at, ia mengambil aura pemuda atau pemudi yang dia incar. Sebelum mengambil aura. Ia selalu menteror pemuda incarannya. Dia lebih suka mempermainkan targetnya. Sebelum benar-benar dia ambil auranya," jelas Mondy lagi membuat bulu kuduk semakin merinding.
"Ya, itu cerita tentang Fear Gozeus. Sekarang yang aku tanyakan. Lalu apa yang terjadi dengan kami? Kenapa kami semua jadi punya kekuatan supranatural? Benar-benar tidak masuk akal. Apa ini juga perbuatan Fear Gezaus?" Tanya Zafran sedikit kesal karena ia cukup terganggu dengan kekuatan supranatural yang ia miliki. Sejak tadi matanya silau melihat warna warni aura yang terpancar dari tubuh teman-temannya.
"Ya benar. Aku merasa terganggu dengan kekuatan supranatural yang aku miliki. Aku tidak mau bisa melihat masa depan seperti ini," protes Erika. Erika benar-benar tidak mau memiliki kekuatan barunya. Sungguh sangat menganggu aktivitasnya.
"Tenang! Tenang teman-teman. Aku tahu kita semua kebingungan. Kita akan cari solusinya bersama. Mungkin kakek Mondy bisa kembali menjelaskan?" Richard memang selalu menjadi penengah saat ada yang memulai memicu suasana semakin panas. Benar-benar kakak senior yang paling bijaksana.
"Kalian adalah orang yang terpilih. Beberapa tahun yang lalu aku meramalkan masa depan. Yang tergambar hanya ada enam pemuda dan pemudi yang memiliki kekuatan supranatural. Merekalah yang akan melenyapkan Fear Gezaus. Mungkin kalian lah orangnya." Kakek Mondy berbicara mungkin, karena belum bisa memastikan. Apa benar mereka ini orang yang selama ini ia tunggu. Untuk menyelamatkan pulau Glores dari teror Fear Gezaus.
"Bagaimana caranya kita akan melenyapkan Fear Gezaus? Sejak dulu kami menemukan orang yang berkekuatan supranatural. Namun, tidak ada yang bisa melenyapkannya. Kalau memang mereka terpilih sebagai orang-orang yang akan melenyapkan Fear Gezaus. Harusnya ada caranya," ujar Nathalia yang sejak tadi diam mulai bersuara.
"Kami sedang mencari cara tentang hal itu. Kita harus tetap waspada. Dengan kekuatan supranatural yang kita punya. Kita harus melindungi satu sama lain. Jangan sampai di antara kalian ada yang di ambil auranya. Pokoknya kalian tidak boleh sendirian selama berada di pulau Glores ini. Minimal kemana-mana harus berdua. Agar jika Fear Gezaus muncul. Salah satu di antara kalian ada yang melindungi satu sama lain," terang kakek Mondy.
"Ternyata kakek Mondy dan Tante Nathalia ini dulunya orang terpilih itu juga kan? Enam orang yang terpilih yang akan melenyapkan Fear Gezaus. Hanya saja sayangnya empat dari kalian berenam. Berhasil diambil auranya oleh Fear Gezaus. Kakek Mondy menetap di sini sebagai tetua dan Tante Nathalia memilih pergi ke kota untuk menghindari Fear Gezaus," ucap Erika. Dia berhasil mendapatkan penghilatan di masa lalu kakek Mondy dan Nathalia.
"Kenapa kamu tahu soal itu? Bukankah kamu bilang hanya bisa melihat masa depan?" Tanya Nathalia pada Erika.
"Baru saja aku mendapatkan penglihatan sebentar. Saat kalian baru mendapatkan kekuatan supranatural itu. Dan sedikit penglihatan saat Fear Gezaus mengejar kalian," jelas Erika.
"Jadi kamu sudah tahu wajah Fear Gezaus seperti apa?" Tanya kakek Mondy.
Erika mengangguk. "Kakek, bisakah kekuatan supranatural ini di hilangkan? Aku tidak mau terganggu dengan kekuatan yang setiap hari memperlihatkan apa yang belum terjadi. Apalagi Fear Gezaus sangat menyeramkan," rengek Erika. Baru kali ini Erika terlihat merengek. Biasanya jutek dan galak. Kali ini ia benar-benar ketakutan.
"Tidak ada yang bisa menghilangkan kekuatan itu. Seperti aku dan Nathalia, mungkin saja jika Fear Gezaus berhasil lenyap. Kekuatan itu juga akan lenyap. Memiliki kekuatan yang di luar nalar manusia. Memang cukup merepotkan, awalnya memang akan sangat menganggu. Lama ke laman kamu akan terbiasa. Pokoknya kalian berenam harus saling melindungi satu sama lain. Jangan seperti kali yang kecolongan empat teman kami," kakek Mondy terus mewanti-wanti pada mereka agar saling melindungi satu sama lain. Karena katanya kalau salah satu di anatara mereka ada yang diambil auranya. Mereka tidak akan bisa melenyapkan Fear Gezaus.
Cara melenyapkan Fear Gezaus memang masih menjadi misteri. Sudah dua generasi enam orang yang katanya akan melenyapkan Fear Gezaus. Namun, belum ada cara yang tepat. Yang benar-benar melenyapkan Fear Gezaus. Ternyata sulit juga mencari caranya. Semoga saja mereka bisa segera mencari cara untuk melenyapkan Fear Gezaus.
"Apa kita benar-benar tidak bisa keluar dari pulau ini? Kenapa harus kita yang terpilih!" Tanya George, kali ini ia benar-benar ketakutan.
"Sejak awal kalian masuk ke sini. Bukan kah saya sudah memperingatkan kalian untuk tinggal di sini? Sekarang kalian akan terjebak di sini dengan waktu yang cukup lama. Sampai kalian menemukan cara, bagaimana caranya melenyapkan Fear Gezaus. Untuk lepas dari kejaran Fear Gezaus itu sangat sulit. Saya juga mengalami kesulitan itu. Bagaimana dengan kamu Nathalia?" Tanya kakek Mondy.
"Sangat sulit sekali kak, saya sampai lari ke kota yang sangat jauh sekali. Saya berusaha agar Varrell tidak kembali ke sini, tapi kamu tidak mau mendengar perkataan ibu! Ini lah jawabannya kenapa ibu selalu melarang kamu Varrell! Karena ayah kamu juga pegi di bawa oleh Fear Gezaus!" Bentak Nathalia kesal.
"Maafkan aku Bu," sesal Varrell. Sejak tadi dia memang hanya diam. Karena ia juga jadi merasa bersalah. Karena tidak mendengarkan larangan ibunya untuk kepulau Glores ini. Akibatnya, dirinya, teman-teman dan ibunya terjebak di pulau menyeramkan ini. Hal ini lebih menyeramkan dari hantu-hantu yang seumur hidup ia lihat.
"Kenapa ibu baru bilang kalau ayah ternyata pergi di ambil auranya oleh Fear Gezaus?" Tanya Varrell. Sedikit kecewa karena merasa di bohongi.
"Kamu tidak perlu tahu apa yang kami alami Varrell. Cukup ibu saja yang mengalami rasa perih dan sakit karena kehilangan ayah kamu. Ibu aneh, kenapa kamu bersi kukuh ingin ke pulau ini. Padahal pulau ini adalah pulau terkutuk. Jika sudah masuk ke sini. Akan sulit lagi untuk keluar," Nathalia benar-benar marah. Tidak ada rasa bersalah sama sekali karena telah menyembunyikan fakta tentang Vineco.
Nathalia memang tidak mau Varrell sampai tahu, kalau banyak kenangan pahit saat mereka masih berada di pulau Glores ini. Entah kenapa pulau berhantu seperti pulau Glores. Bisa menjadi sorotan media dan menjadi viral sebagai tempat wisata yang indah. Ya, memang indah di siang hari, tapi akan menakutkan di malam hari. Mereka belum tahu saja tentang lagenda urban di dalamnya. Ada Fear Gezaus yang menanti mereka datang. Dengan perlahan mereka akan di ambil auranya dan pergi entah kemana.
"Kamu sengaja kan enggak bilang kota ini berhantu? Karena kamu mau menjadikan kami sebagai tumbalnya Fear Gezaus!" Tuduh Erika seperti biasa. Erika selalu asal menuduh saja.
"Hentikan Erika. Varrell selama ini telah memperingatkan kita berkali-kali, untuk tidak datang ke pulau ini. Kita tetap memaksa bukan? Dan saat kemarin Fear Gezaus muncul. Varrell juga telah memperingatkan kita. Namun, kita tetap tidak menggubris ucapannya," bela Bianka. Memang benar semua yang di ucapkan Bianka. Varrell sudah berkali-kali mengingat mereka.
"Tetap saja, harusnya Varrell bisa lebih keras melarang kami datang ke sini. Kamu benar-benar ingin kami menjadi tumbalnya Fear Gezaus," oceh George. Karena merasa takut, ia ikut menyalahkan Varrell atas semua kejadian ini.
"Cukup! Sudah, sudah, bukan waktunya untuk saling mengalahkan. Sekarang yang harusnya kita pikirkan adalah bagaimana caranya melenyapkan Fear Gezaus," lerai kakek Mondy. Mata kakek Mondy saling bertemu. Seakan kakek Mondy bertanya pada Varrell, tentang bagaimana menyebalkan Fear Gezaus.
Varrell juga belum tahu. Apa jika aura mereka di ambil. Mereka juga akan mati? Selama ini, Nathalia bilang kalau ayahnya sudah meninggal. Namun, hari ini terbongkar kebenarannya. Ternyata ayahnya di bawa pergi dan di ambil auranya oleh Fear Gezaus.
Orang-orang yang di ambil auranya oleh Fear Gezaus. Tidak pernah terlihat batang hidungnya lagi. Entah masih hidup atau sudah mati. Seperti lenyap di telan bumi, tanpa bekas sedikitpun. Seakan mereka tidak pernah terlahir ke dunia ini. Dimana mereka? Jika sudah mati, jasadnya pun tidak pernah di temukan di mana-mana. Heran bukan? Kemana perginya orang-orang yang di ambil auranya oleh Fear Gezaus? Sampai saat ini masih jadi misteri yang belum terpecahkan. Lagenda urban di pulau Glores yang harus di pecahkan satu persatu. Teka teki yang ada di dalamnya bagai puzzle yang berantakan. Harus di susun satu persatu agar menjadi jawaban yang selama ini belum terungkap.