Aya melangkah mendekati Angga, senyumnya mengembang saat melihat Angga yang sudah bisa duduk diatas ranjang sambil meminum air mineral dan selang infus yang berada ditangannya pun juga sudah dilepas. “Mas Angga sudah sehat?” Ujarnya sambil mengusap bahu Angga. Angga mengangguk. “udah! Nanti dokter sudah membolehkan gue pulang.” Angga menarik tangan Aya hingga terduduk diranjang yang sama dengan Angga. “Lo nggak kangen sama gue?” Aya mengulas senyumnya. “Mas Angga ini, bukannya setiap hari kita ketemu? Kangen bagaima—“ Seketika Aya terdiam saat bibir Angga menempel pada bibirnya, awalnya hanya menempel namun saat melihat mata Aya yang terpejam Angga tersenyum tipis disela ciumannya, Angga mulai merapatkan tubuh Aya ketubuhnya, keduanya saling menempel. Aya mulai mengalungkan tangann