“mas Bram?” Aya mencoba mengingat nama pria yang dulu pernah menjadi kakak kelas SMPnya. Pria yang dulu dekil kini berubah menjadi pria dewasa mapan dan juga gagah. Astaga! Bahkan Aya tidak percaya jika pria yang mengenakan snali yang membalut tubuhnya itu adalah kakak kelasnya yang dulu sering menjahilinya, sebenarnya Aya lupa-lupa ingat perawakan pria berwajah tampan itu. “Lo masih inget gue kan? Dulu gue sering di-bully sama Keanu dan kawan-kawan.” Ujarnya tersenyum senang. “Gue nggak nyangka jika ketemu Lo disini.” Ujarnya namun seketika tawanya hilang saat melihat perut buncit Vitaya. “lo udah nikah?” Aya mengangguk sambil memperlihatkan jari manisnya. “iya.” “berapa bulan?” Aya mencoba mengingat, karena dirinyapun enggan mengingat berapa bulan dirinya hamil, yang pastinya A