Dering alarm membangunkannya dari tidurnya, mata Aya masih sangat berat karena setelah meninggalkan Angga diteras depan Aya sebenarnya tidak bisa tidur hingga pukul tiga pagi, dia hanya beralibi saja untuk meninggalkan Angga, lagian Angga ada-ada saja, ngajak nokrong tengah malam bagaimana Aya tidak takut cobak? Sambil Merenggangkan otot-ototnya, Aya menatap jam dimejanya lalu mematikan alarmnya, namun seketika dia terbelalak saat melihat jam sudah menunjukkan pukul sembilan siang. “Astaga!” Gumamnya sambil menyibak selimutnya begitu saja lalu berlari keluar dari dalam kamarnya. Tepat didepan pintu dia berhenti, ia lupa jika belum mencuci mukanya dan juga menggosok giginya dengan cepat ia kembali dan masuk kedalam kamar mandi sambil menyambar handuknya. Butuh waktu setengah jam dia