Angga tidak memperdulikan wajah cemberut Aya, pria itu masih beriul menikmati alunan musik yang diputar diplaylist mobilnya, meski Angga sudah membungkuskan makanan untuknya, Aya masih tetap saja tidak terima. Dia benci jika acara makannya diganggu, apalagi dengan cara direbut paksa saat menikmatinya. Memang ya! Laki-laki lain dimulut lain dihari, bilangnya tidak nyatanya iya. Sumpah! Aya sangat kesal, tetapi entah kenapa kekesalannya melebihi dari biasanya, Aya biasanya tidak terlalu memperdulikan tindakan random Angga tapi kali ini? Aya mengusap perutnya, sepertinya memang ada yang aneh dengan moodnya, masak iya? Hanya karena makannannya direbut oleh Angga dia bisa semarah itu? Apalagi Angga sudah meminta maaf dan juga Menganti makanan yang dia makan tadi, plus bonus dibungkus pula.