Angga memutuskan untuk menginap diapartemennya, dia ingin menuntaskan masalahnya dengan Dela, mencari titik terang sebelum keputusan mufakat diambil bersama. Kamar yang terpisah membuat Dela tidak bisa lagi menggerecokinya, alasan-alasan menyebalkan itu tidak lagi terdengar ditelinga Angga. Sinar matahari pagi sudah menyelinap melalui celah jendela apartemen, tirai yang menjulang tinggi tidak mampu melindungi Angga dari pancaran mentari pagi, disibakkannya selimut tebalnya. Lalu melangkah turun dari atas ranjang. Menyibak tirai yang menutupi kamarnya. Angga memandang keindahan kota dipagi hari sambil memasukkan sebelah tangannya kedalam saku celananya. Sesekali Angga melirik jam dindingnya. Matanya terus menelaah jauh, bahkan dia tidak tahu apa yang bersarang diotaknya kenapa rasa