Angga perlahan membuka pintu kamarnya, seperti biasa dia akan menunggu Aya benar-benar tertidur sebelum masuk kedalam kamarnya, bukan karena dia tidak ingin tidur sambil memeluk Aya lagi, namun dia lebih memilih untuk memberi prifasi lebih lagi kepada istrinya, dia tidak ingin lagi dituduh berfikiran m***m. Meski yang sebenarnya dia memang benar-benar ingin memeluk erat Aya saat tidur dan selalu menginginkan Aya berada dibawah kungkungannya, namun sebisa mungkin Angga harus bisa menahan dirinya, mau tidak mau atau suka tidak suka. Perlahan dia merebahkan tubuhnya tanpa ada niatan untuk mengganti pakaian kerjanya atau hanya sekedar mencuci muka atau membersihkan diri, malam ini Angga benar-benar lelah. Lelah karena terlalu banyak beban pikiran, mulai dari Aya yang seharian tidak membalas