“Aya!” Angga sengaja memanggil Aya yang tengah duduk diteras villa sambil melamun. Aya segera menengok kearah Angga, lalu mengulas senyumnya saat namanya dipanggil dengan sangat lembutnya oleh suaminya. “Ya mas? Ada apa?” Angga mendekati Aya sambil membawa nampan rotan berisikan makan malam untuk mereka berdua. “Makan malam dulu yuk!” Ajak Angga. Aya mengangguk dan segera melangkah meninggalkan pagar pembatas balkon, menuju meja kecil dan kursi yang hanya ada satu pasang itu. Lalu segera membantu Angga menyiapkan makan malam mereka berdua yang lebih mirip dengan diner sederhana dipinggir pesisir pantai. “nampaknya enak!” gumamnya saat mencium aroma ikan segar yang baru saja digoreng dan masih nampak panas. “Hanya ada itu, maaf! Karena memang kita sengaja memilih villa kecil yang