Penumpang Cantik Itu Jingga.

466 Words
Penumpang Cantik Itu Jingga. Suasana hening masih sangat terasa menyiksa, saat Ibu Sisca guru fisika , dengan santainya bicara, "Kalian selesaikan essai saja, saya sedang ada acara", Huft...! Bu Sisca emang sukanya semen-mena! Kalo ngasih tugas, gak kira-kira....! , kayaknya sengaja biar sekelas seperti minggu kemarin, dikerjain sampai pulang jam dua. Eh, pas udah jam dua, cuma nitip pesen sama guru olah raga, "Maaf anak-anak, tadi..., bu Sisca cuma sekedar bercanda!" kan sudah peraturan sekolah, pulang jam satu seperti biasa. Sekarang, alasannya apa coba... ?! Jam dinding sepertinya lagi persiapan mau tertawa, hampir menunjukkan pukul satu kurang dua..., Dan..benar saja.!? Teeeeet...., Teeet..., Teeet...!! Tepat pukul satu bel berbunyi sesukanya, dasar petugas piket rada gila mencet bel pake lama.....! Pintu kelas tiba-tiba terbuka, muncul lagi wajah bu Siska dan berkata, "Maaf anak-anak, tadi ibu cuma bercanda"..lantas balik badan sambil tertawa. Hadeeeeh...!! Sampai di parkir masih harus ngantri keluar, lagi-lagi hati merana. Si Oren, pacar ke dua lagi mojok sama pot bunga, Gegara dateng kepagian apa mau di kata, dapet tempat parkir nomer pertama. "Senja, nanti lewat mana?" tanya Bimo anak kelas tiga. "Lewat jalan yang biasa, emangnya kenapa?" "Bareng, ya? pintanya " Boleh. " jawabku santai karena hari ini memang lagi ngga ada rencana. Motor melaju dengan kecepatan sedang, melambat saat mendekati persimpangan. Namun saat perempatan lampu merah, motor berhenti sejajar dengan Bimo dan pengemudi lainnya,persis di garis tanda marka. Tiba-tiba...! "Anterin aku ya, dek!" "Udah, kamu lurus aja!" Perintahnya "Waduh!" serba salah nih... "Nurut aja dulu ah!? "pikirku. Ku lihat Bimo mendahului sambil sesekali tertawa. Tangannya menunjuk satu jalan masuk perumahan yang ternyata tempat dimana Bimo tinggal,"mungkin mau pesan katering seperti Bimo tampaknya".pikir positif ah. "Ayuk, masuk aja!" sambil menarik tanganku. "Duduk?!" perintahnya lagi. Lalu masuk ke dalam tanpa melepaskan helm yang dikenakannya. Terdengar suara Bimo dari kamarnya sambil tertawa, "Kakak sepupu gue, lebih jahil di banding lo, Sen !" "Hadeeeh..., ternyata... " Mama kamu yang punya katering ini ya? "ujarnya menunjukan menu dan kartu nama sembari menyajikan jus lemon. " Oh iya,.., aku Jingga sepupu Bimo, kampus ku yang tadi dekat lampu merah. Tadinya janjian sama Bimo disana, tapi karena kebetulan, sekalian aja." Duh.! Hebat! .. Nih cewek ngomong satu tarian napas... Ku sambut uluran tangannya sambil memandang wajahnya," Oh, Ternyata benar... cerita bidadari tuh nyata! " gombal ah dikit... He... He... He.. " Senja. "ucapku memperkenalkan diri. Lalu " Iya, kalo mau pesen lewat saya juga ngga apa-apa", lanjut aku masih terpesona... "Senja, sudah punya pacar belum?"...., "What!".... wooy katering,.... Katering...! pikirku dalam hati. "Belum.... Emangnya kenapa? " Mau, di jadiin pacar?!" eeh rem pake blong lagi!? " Ya, udah... Mulai detik ini kita resmi pacar!?" ucap Jingga " Whaaat.....!? Shock dalam hati. "Setuju...!!!" Perasaan tadi malem ga mimpi yang aneh aneh cuma ngejepret cicek-cicek di dinding. Bimo..., !! Besok lu gue traktir combro di kantin. *****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD