When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Marcel, jaga ucapanmu!" teriak tuan Burhan berang. Ia bangkit lalu mendekati Marcello yang berdiri bersisian dengan putrinya. Kerah kemeja Marcello ia cengkeram secara paksa lalu berkata, "Jangan coba-coba mempermainkan putriku! Jika tidak, kau akan menerima akibatnya." ancamnya. Sorot matanya begitu tajam seakan ia akan menerkam Marcello hidup-hidup. Mama Della yang menyaksikan semua itu tampak panik dan takut. Tuan Burhan terlihat menyeramkan menurutnya. Sedangkan tuan Irawan beringsut maju dan mencoba memisah keduanya. "Jangan coba-coba Anda mengancam cucu saya," ujar tuan Irawan yang berhasil melepas cengkeraman tuan Burhan dari kerah kemeja Marcello. "saya juga tidak akan tinggal diam jika itu sampai terjadi." tukasnya lagi dengan nada dan tatapan mata tak kalah taja