When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah memastikan Alya beristirahat dengan tenang, Marcello lantas pergi menemui tuan Irawan yang kebetulan masih berada di sana. Ada suatu hal yang ingin ia tanyakan perihal orang yang membuntutinya tadi. Ia juga ingin menanyakan tentang perkembangan informasi suami Alya. Seharusnya ia mencari tahu sendiri ketika di rumah Alya tadi, tetapi karena terburu-buru dan terlalu panik Marcello tidak sempat melakukan hal itu. "Sebenarnya siapa orang-orang tadi? Kenapa mereka mengikuti Marcel?" tanya Marcello dengan tatapan serius—menatap tuan Irawan yang sedang sibuk dengan dokumen-dokumennya. Tuan Irawan menutup dokumen-dokumen itu dan meletakkannya di sudut meja. Beliau lantas menatap Marcello yang duduk di hadapannya. Menghela napas panjang, beliau lantas berucap, "Mereka orang suru