When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Di ruang rawat kini hanya ada bu Sarah dan ayah Ilham. Sebab dua puluh menit yang lalu Alya pergi ke rumah orang tuanya untuk mengambil pakaian ganti sekaligus membersihkan diri. Tentunya Marcello yang mengantar Alya ke sana, ia tidak ingin melihat Alya berpergian sendirian. Sementara bu Sarah nekat membahas perihal Marcello yang menyukai Alya kepada sang suami. Beliau mengatakan hal yang menurut ayah Ilham tidaklah mungkin. Sebab menurut beliau Marcello hanya pantas menjadi adik Alya tidak lebih sebatas itu. "Mungkin itu hanya perasaan ibu saja. Anak kita 'kan sudah menikah, Bu. Alya tidak mungkin melakukan hal yang akan membuat dirinya sendiri malu, dia sangat sadar akan statusnya. Lagipula kalau ayah perhatikan Alya juga biasa-biasa saja, mereka tidak terlihat seperti orang berp