tok tok tok
"Masuk!"
Marcello menyembulkan kepalanya di balik pintu kamar tuan Irawan. "Apa Marcel mengganggu?" tanyanya.
Tuan Irawan segera menutup buku yang sedang dibacanya lalu mengangkat pandangan ke arah Marcello yang tampak kepalanya saja. "Tidak, masuklah!" titah pria paruh baya itu.
Setelah mendapat izin, Marcello lantas masuk ke dalam. Ia menarik kursi dan duduk di samping ranjang tidur kakeknya.
Jika Marcello sampai mendatanginya seperti ini, itu tandanya ia sedang butuh bantuan. Sebelum cucunya membuka suara, beliau terlebih dulu bersuara.
"Apa ada yang bisa kakek bantu?" tanyanya sambil meletakkan kaca matanya di atas nakas.
Kening Marcello seketika mengernyit.
"Kenapa Kakek bisa tahu, kalau Marcel sedang butuh bantuan."
Tuan Irawan tertawa. "Kau i
