"Bisakah kita bicara" Langkah Hanum terhenti dan lalu menoleh kepada laki-laki bermata tajam itu. "Sepertinya tidak ada yang perlu kita bicarakan" Hanum meneruskan langkahnya melewati Tibra. Tibra ingin membiarkan Hanum begitu saja, tapi entahlah ia reflek menahan langkah Hanum. Tibra mencekal pergelangan tangan Hanum. Hanum melotot tidak percaya apa yang Tibra lakukan terhadap dirinya. Hanum melihat para tamu undangan yang ingin masuk, mulai memperhatikan dirinya dan Tibra. "Apa yang akan kamu lakukan" Hanum merasakan pergelangan tangannya di cekal Tibra. "Lepaskan tangan kamu" ucap Hanum dengan berani, ia tidak peduli bahwa Tibra dulu adalah atasannya. Toh, sekarang Tibra bukan atasannya lagi, yang harus bersikap sopan. "Lepaskan," Hanum memberontak. Tibra semakin mengeratkan ce