BAB 9

958 Words

"Karena kamu lebih pantas menjadi pemiliknya"  Hanum tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia terdiam, ketika Jo mengatakan itu kepadanya. Jantungnya kembali maraton, Hanum menahan debaran jantung. "Kamu lebih pantas menjadi pemiliknya"  "Jo ..." Jo mendengar suara klakson dari belakang. Jo mengalihkan pandangannya lurus ke depan dan kembali memfokuskan kembali setirnya. Jo tersenyum penuh arti, setelah mengatakan itu kepada Hanum. "Kamu pasti mengerti maksud saya" Jo mengedipkan mata menggoda Hanum. Hanum masih sulit percaya, bahwa Jo ternyata bisa menggodanya seperti ini. Oh Tidak, betapa tampannya laki-laki itu ketika mengedipkan mata. Suasana di dalam mobil mendadak gerah. Jo terlalu terbuka menurutnya, ini masih terlalu awal untuk membicarakan hal seperti itu. Ini bahkan pertem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD