BAB 19

1094 Words

2 bulan kemudian "Kamu mau pindah !" Hanum lalu beranjak dari kursinya. "Iya mbak, saya enggak suka di sini," ucap Linggar dari balik speakernya. Hanum mengurai rambutnya, ia mendadak gerah mendengar pernyataan adiknya yang manja ini. Awalnya ia tidak setuju atas pernyataan Linggar ketika menginginkan kuliah di Jakarta. Tapi ia tidak kuasa untuk menolak ketika sang adik merengek-rengek menginginkan kuliah di sini dan berjanji tidak membuatnya khawatir dan menyusahkannya. Hanum melirik Ajeng, temannya itu masih memandangnya dengan dahi berkerut. "Linggar, dengar mbak. Mbak enggak suka kamu seperti ini. Belajarlah mandiri, jangan manja. Kamu memang di wajibkan asrama, enggak mungkin kamu bisa pindah begitu saja," "Tapi mbak, teman-teman saya jorok, saya enggak suka di asrama ini," "Kal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD