"Terima kasih," Tibra meraih jemari Hanum kembali, "Saya ingin memperlihatkan seluruh rumah ini kepada kamu," "Ya, tentu saja," Hanum lalu tersenyum, hatinya merasa lega ketika. Ternyata Tibra bisa sehangat ini. Kesan dingin dan menyeramkam itu sudah hilang begitu saja. Tibra mengajak Hanum mengelilingi rumah ini dari bawah hingga ke atas, dan mulai menjelaskan bagian-bagian rumah ini. Ia hanya ingin membuat Hanum nyaman di dekatnya, dan melupakan waktu yang sudah berlalu. Tibra membawa Hanum ke salah satu ruangan kerjanya. "Ini ruangan kerja saya," Hanum mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan. Ruangan itu tidak terlalu besar, dan ada balkon di sana. Hanum melihat buku-buku yang tersusun rapi, menyerupai perpustakan kecil. Hanum melirik Tibra, laki-laki itu berada di samp