AKU BUKAN DIRIKU

1000 Words

Zalina mengerjapkan matanya perlahan, ia merasakan kepalanya sakit. Matanya mulai fokus menatap sekeliling, dan ia tersentak saat melihat Arista berdiri dan tersenyum di sampingnya. "Aku titip anak- anakku padamu," ujarnya. Zalina mengerutkan dahinya tak mengerti. "Apa yang kau ucapkan, mbak?" bisiknya lirih. Perawat yang sedang mengganti cairan infus tersentak mendengar suara Zalina yang lirih. Ia pun segera memanggil dokter. Tak lama kemudian, dokter pun datang memeriksa kondisi Zalina. "Nyonya Arista, anda bisa melihat saya?" Zalina mengerutkan dahi, mengapa dokter itu memanggilnya Arista. Bukankah Arista sedang berdiri di samping ranjangnya? Tapi, sepertinya tak ada yang menyadari kehadiran Arista. Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki yang bergegas. Pintu kamar pun terbu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD