34. Kesepakatan

1219 Words

Semakin lama semakin liar. Destra menekan tengkuk leher Vivi dan terus menciuminya. Tak lupa juga ia kecup daerahnya. Terasa sangat manis dan candu, Destra yang tadi marah kini berubah menjadi b*******h. Tapi tidak, ini belum waktunya. Destra harus menahannya. Merasa sudah cukup memberi pelajaran, Destra melepaskan ciuman yang cukup brutal itu. Merangkum wajah mungil yang tadi ia paksa itu dan menatapnya lekat. Sangat terlihat begitu cantik dan anggun, tapi juga menyedihkan karena terus tertunduk. “Apa kamu masih ingin bermain-main denganku, hm?” Destra tahu Vivi terkejut, terbukti saat deru nafas wanita itu kencang. Sedikit merasa bersalah, Destra kecup kembali ia. Tapi tidak di bibir. Destra mengecup kening wanit itu kali ini. Dengan cukup tenang dan lama. “Kau tau aku benci diperma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD