23. Pingsan

1154 Words

"Tuan?” Lee yang sebenarnya baru duduk terkejut bukan main. Pasalnya, Lee melihat mata Destra sudah seperti laser. Menyala dan mengarah padanya. “Jadi ini tujuanmu menggulingkanku?” tanya Destra masih dengan nada tinggi. Lee menggeleng, “Tuan, ini tidak seperti yang anda li-” “Cukup!” Lee menelan saliva kuat, tapi kemudian melihat hal yang cukup terkejut lagi setelahnya. Destra menjatuhkan dirinya di sofa, tidak menampar, memukul atau berbuat apapun yang menghukumnya. “Tuan?” “Diamlah! Cepat pijat kakiku!” kata Destra masih dengan nada menyentak, Lee sigap, duduk di bawah kemudian memijat kaki tuannnya dengan cukup telaten. Destra sendiri sebenarnya ingin marah, tapi entah kenapa dia merasa lelah sekali hari ini. Lelah meski hanya sekedar menghukum Lee? Benar, entah ini karena di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD