Isabella benar-benar terbuai dengan kenikmatan yang disuguhkan oleh sang bodyguard. Jiwanya yang memang haus akan belaian seakan terobati, padahal mereka baru sebatas berciuman, tapi ia sudah dibuat melayang dan mulai mendambakan sesuatu yang lebih dari itu. Sebagai seorang wanita normal tentu saja ia mendambakan kenikmatan surga dunia yang sudah lama tidak ia dapatkan dari suaminya. Meskipun ia tahu sendiri bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan. Ryan yang berada di atas raga Isabella seketika melepaskan tautan bibirnya, pria itu menatap sayu wajah Isabella dengan napas yang tersengal-sengal. "Kenapa berhenti, Ryan? Tunjukkan padaku kalau kamu benar-benar pria perkasa," tanya Isabella, gairahnya sudah benar-benar tidak dapat dikendalikan. "Ini salah, Nyonya. Tak seharu