chapter 13

2092 Words
Terasa hembusan nafas berat yang teratur mengenai ceruk leher zara , ia perlahan membalik tubuh nya dan melihat ferry yang begitu terlelap. Zara seperti tersihir oleh wajah rupawan ferry yang selalu membuat nya damai setiap saat menatapnya. Dia , Cinta pertama zara yang terbalaskan. Dan begitu pula juga buat ferry yang mendapatkan cinta pertama nya. Zara sangat terkejut ketika mendapati pelukan ferry yang seakan menuntut. “ kakak , Bangun gih. “ Ucap zara terkekeh karena merasa geli saat ferry menciumi leher jenjang miliknya. Lambat laun ciuman itu sedikit menggebu hingga membuat zara yang merasakannya meloloskan suara desahan dari dalam mulut nya. “ apa itu? “ Tanya ferry yang menggoda zara. “ kakak ahh ... Jangan kaya gitu lagi ya. “ Ujar zara terlihat malu dan memilih menyembunyikan wajah nya dalam d**a ferry. “ kenapa sayang ku? “ kenapa harus malu? “ Kata ferry sambil memeluk zara gemas. “ zara ingat tidak , Bagaimana dulu kita sering sekali bersama , seperti ini. Tanpa kita sadari rasa perlahan mulai tumbuh pada perasaan kita? Dan bodoh nya kakak yang sebagai laki-laki , Tidak bisa membuka pembicaraan terlebih dahulu. “ Kata ferry lirih sambil memainkan beberapa helai rambut zara. “ zara selalu ingat semua itu kak. Sampai saat ini. Tapi zara takut jika nanti pada kenyataan nya antar kakak dan zara bukan nya jodoh yang sesungguhnya. “ Ucap zara lirih dan memancarkan rona sedih pada wajah nya. “ husst .. Zara tidak boleh berbicara seperti itu sayang. Tuhan memang sudah menentukan siapa jodoh kita nanti nya. Tapi kakak akan masih terlihat sama , kakak akan selalu menjadi milik zara. Selamanya ... Meski nantinya zara tidak akan bersama kakak. Dan dapat kakak pastikan , zara bisa pegang omongan kakak. Oke sayang ku. “ Ujar ferry meyakinkan kegundahan hati zara yang entah mengapa tiba-tiba saja datang menghujam hatinya. Ia begitu takut dengan apa kata orang nantinya. Keluarga yang selama ini begitu baik kepada nya hingga menjadikan anak sekarang malah menjadikan nya sebagai menantu. Zara sangat tak mampu jika ada gunjingan buruk menerpa keluarga yogaswara. “ apa yang mengganggu pikiran mu sayang? “ Tanya ferry yang mendapati zara sesekali mengerutkan kening nya lalu melepaskan nya lagi. Seperti orang yang berpikir sangat dalam. “ tidak ada kakak sayang. “ Timpa ucap zara lalu memeluk ferry erat. “ kakak harap untuk kedepan nya kita harus saling jujur ya , raa. Karena sedikit saja kita sama-sama lengah , akan menjadi bumerang sendiri dalam perjalanan cinta kita sayang. Zara paham kan? “ Terang zara yang lalu di dapati anggukkan oleh zara. Ia begitu beruntung karena memiliki ferry saat ini , ternyata di balik sikap nya yang terkadang menjengkelkan bagi zara. Ada juga sisi kedewasaan nya yang semakin membuat zara enggan untuk melepaskan nya. “ kakak gak kerja? “ Ucap zara yang sontak membuat ferry terkekut lalu melihat jam dinding kamarnya yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dan kemudian membuat ferry berdiri lalu memasuki kamar mandi. _ _ _ ✧༺♥༻✧ _ _ _ Sesaat ketika ferry sedang berkutik dengan pekerjaan nya , ia terkejutkan dengan kedatangan klien yang sungguh di luar pikiran ferry jika ia akan berani singgah memasuki perusahaan nya. Tatapan datar ferry seakan mengandung isyarat yang sudah mengetahui dengan jelas , apa yang sedang di pikirkan oleh seseorang yang sedang berdiri tepat di hadapan ferry. “ apa perlu mu? “ Tanya ferry to the point. Tanpa mempersilahkan dia duduk terlebih dahulu ataupun berbasa-basi. Banyak pasang mata yang memandang mereka , Karena kantor ferry hanya terlapisi oleh kaca saja , jadi dapat terlihat apa yang sedang di lakukan di dlam nya jika tidak menutup tirai nya. “ apa kau tak mau mempersilahkan aku duduk terlebih dahulu , ferry.” Ucap laki-laki itu yang di ketahui bernama Alister Andrian , Seorang pesaing bagi perusahaan ferry , Ia terkenal sebagai orang yang mematikan bagi sistem investasi di beberapa perusahaan. Banyak yang mengeluhkan cara kerja nya yang tidak pernah adil dalam menjalani bisnis. Namun , Sejak kedatangan ferry di dunia persaingan ini. Iq tampak tak dapat berkutuk ketika ferry yang bermain dengan sebuah strategi terbaik. Hingga membuat banyak perusahaan yang ingin bergabung dalam investasi pemasaran perusahaan IPI yang di kelola oleh ferry. “ katakan apa mau mu? “ Tanya ferry dengan tatapan yang sulit di artikan , Tampak sangat menakutkan tapi masih terlihat begitu tampan. Ferry yang berdiri tegak dengan memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana kanan dan kiri , Menambah kegagahan yang sangat nyata bagi orang-orang yang sedang mengagumi nya. “ seperti biasa , berbisnis dengan mu. “ Kata alister dengan senyuman miring di sudut bibirnya. “ berbisnis ... “ Ucap ferry mendengus kecil , Dan nampak membuat tatapan alister berubah menjadi tatapan benci. “ jika kau ingin berbisnis dengan ku , maka ikut lah peraturan ku. Bagaimana? Apa kau siap untuk menyerahkan semua nya. Hhm ... “ Ujar ferry tajam tepat sejajar dengan indera pendengaran alister sekarang , Alister mengepalkan tangan nya erat. Karena lagi-lagi ferry dapat mematahkan apa yang sudah di rencanakan nya matang-matang tanpa harus dia menjatuhkan mangsanya ke dalam lubang yang ia buat sendiri. “ mungkin aku naif , Tapi aku berpegang teguh dengan apa yang di sebut adil. “ Bisik ferry lalu menepuk pundak alister yang sudah terlihat menegang. Ferry berjalan menuju pintu kantornya lalu memutar kenop pintu itu agar terbuka. Kemudian terlihat ferry yang mempersilahkan alister untuk segera keluar dari kantornya. “ kau akan tau siapa aku ferr .. “ Kata alister menegangkan rahang nya. “ aku akan tunggu waktu itu. “ Ujar ferry dengan senyuman yang manis namun nampak seperti menyepelekan alister. Dengan wajah yang begitu emosi , Alister melangkahkan kaki nya untuk keluar dari perusahaan ferry. | ‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙ | Setelah kepergian alister , Ferry kembali ke tempat duduk nya dan kemudian kembali mengotak-atik komputer kerja nya. Lalu , Terdengar ada yang membuka pintu ruangan kantor ferry dengan keras hingga membuat nya sedikit terkejut. “ bereani nya alister kemari , ferr. “ Ucap evan yang terlihat menggebu , Evan fahman adalah patner kerja ferry sekaligus sahabat ferry , walaupun usia mereka terpaut lumayan jauh. Tapi evan sangat mengagumi prestasi yang ferry dapatkan di usia nya yang masih tergolong muda. “ mungkin dia sedang demam van , Makanya dia berani kemari. “ Kata ferry meracau hingga membuat evan mengerutkan kening nya. “ ha..ha..ha.. Gak masuk akal sama sekali jawaban mu ferr. “ Gerutu evan yang tertawa karena baru mengerti dengan maksud jawaban ferry. “ gimana gak masuk akal. Jika suhu badan dia bagus , dia tidak akan berani memasuki IPI. Karena dia sudah tidak tau harus bagaimana lagi. Akhirnya dia memilih kemari dan berbincang manja dengan ku. “ Kata ferry yang terlihat menggoda evan. “ gila kau ferr. Benar-benar gila. Aku masih suka perempuan. “ Protes evan dengan berlalu keluar dari ruangan ferry dan terlihat ferry yang tertawa menang karena sudah mengerjai teman nya itu. “ gila kau ferr , gila kau ferr. “ Ucap ferry sambil menirukan gaya evan. “ enteng banget dia ngomong , gak tau apa otak ku seperti bola basket yang masih di dribbel. “ Umpat ferry lalu menggelengkan kepalanya agar terasa lebih ringan. |‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙| Dering ponsel ferry berdering , Terpampang nama zara di layar ponselnya dan dengan segera ferry menerima panggilan dari zara. “ bagaimana sayang ku. Apa kau begitu merindukan ku? “ Ucap goda ferry. _ _ _ “ iya zara sayang , Nanti pulang kakak belikan ya. “ Jawab ferry yang menanggapi permintaan zara. _ _ _ “ bye.. “ Lanjut ucap ferry ketika menyudahi pembicaraan dengan zara di balik sambungan telpon nya. ❤ Sesudah semua pekerjaan ferry selesai , Ia memutuskan untuk segera kembali ke kediaman nya yang dimana sudah ada wanita yang ia cintai sedang menunggu nya. Ferry memasuki rumah nya dengan membawa satu kantong plastik makanan yang di pesan oleh zara tadi. Saat zara mengetahui kedatangan ferry , Ia berlari menghamburkan pelukan nya lalu merangkulkan kedua lengan nya pada leher ferry serta mengalungkan kedua kakinya di pinggang ferry. Dan yang hanya biaa ferry lakukan sekarang hanya mampu tertawa saat mendapati zara yang sudah ada dalam gendongan nya. “ wah , kakak dapet rejeki nomplok nih? “ Kata ferry sambil mengalungkan lengan nya pada pinggang zara. “ kok bisa? “ Tanya zara menjauhkan wajah nya dari jarak pandang ferry. “ lha ini yang di gendong kakak kan rejeki kakak. “ Ucap ferry yang membuat zara gemas sampai-sampai mengacak-acak rambut ferry. Kemudian ferry membawa zara menuju ke arah dapur , karena makanan yang sudah di bawa ferry sangat di nantikan oleh zara. Dengan telaten ferry menyiapkan makanan itu dan tanpa melepas zara dari gendongan nya. Ferry pun tidak terlihat kerepotan atas perlakuan manja zara yang begitu mengejutkan bagi ferry. Zara menyembunyikan wajah nya di ceruk leher ferry hingga sang empunya merasakan nafas teratur yang terarah pada dirinya. Setelah semua nya siap. Dengan kuat ferry yang hanya membawa zara tanpa di topang dengan tangan nya karena kini tangan nya sudah memegang piring yang berisikan makanan. Kemudian ferry meletakkan makanan di meja makan. Lalu ia memilih duduk di kursi makan tanpa melepaskan zara , Kini zara berada di dalam pangkuan ferry. Zara mengangkat wajah nya agar bisa menatap pria pujaan hatinya kini. Tanpa di sadari oleh ferry , Zara melakukan hal yang mengejutkan lagi pada nya. Tiba-tiba saja zara mendaratkan bibir nya pada bibir ferry semakin lama ciuman mereka semakin erotis. Karena zara seakan telah sangat menggebu dan sangat terbawa suasana hatinya yang memang baru pertama kali merasakan hal yang membuat hidupnya berbeda. Setelah di rasa jika nafas nya hampir habis , Zara melepaskan sejenak bibirnya yang menempel pada bibir ferry. “ i-ini , eemh. Ya-yaitu ini ad-ada-lah. Kedaulatan hubungan kita. “ Terang zara terbata dan terlihat ferry yang terkekeh karena melihat rona wajah zara yang tiba-tiba merah merona. Ferry mencium kening zara dalam kemudian turun pada kedua pipinya dan beralih pada hidung mancung zara. Lalu turun hingga menjumpai bibir kenyal zara. Dengan lembut ferry melumat bibir zara , dan terasa zara yang membuka mulut nya seperti mempersilahkan agar lidah ferry dapat dengan leluasa memasuki rongga mulut milik zara. Dan kemudian perlahan ferry melepaskan bibirnya agar bisa memberikan ruang leluasa untuk zara bernafas. Tapi rasa penasaran dalam hati zara semakin menguat , Saat sesuatu dalam dirinya seakan mengharapkan lebih dari apa yang mereka lakukan sekarang ini. Tanpa basa-basi , Kini zara melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan ferry terhadapnya. Dan ferry hanya mampu terdiam , Membiarkan zara yang menginspirasikan imajinasi nya. Terdengar nafas zara yang berat dan mulai tersengal-sengal sendiri. Dan kemudian ferry pelepaskan ciuman itu , ia tak mau jika ia pun bertindak lebih kepada zara nantinya tanpa sang empunya sendiri pun juga menghendakinya. “ hai , Mengapa zara kakak yang lembut menjadi lebih agresif? “ Tanya ferry menangkup kedua pipi zara lalu di arahkan ke arah pandang ferry. Pipi zara sudah sangat merona sekali , dan nampak jelas nafas nya yang sudah tidak mampu menahan gejolak asmaranya. “ kak , maaf. “ Ucap zara lirih menundukkan pandangan nya. “ kau berhak sayang , aku milik mu. “ Kata ferry lalu kembali mengecup kening zara lagi. “ apa kau sudah yakin sayang? “ Tanya ferry sambil membenarkan beberapa helai rambut zara yang menutupi wajah nya. Dan lagi-lagi zara pun hanya mampu menundukkan wajah nya lalu menutupi nya dengan kedua tangan nya. “ aku akan memberikan yang kau mau , setelah kau benar-benar siap sayang. Aku tidak mau memaksamu. “ Terang ferry. Yang sontak membuat zara mengarahkan pandangan nya dengan cepat ke arah ferry. Dan kemudian zara merebahkan kepalanya di pundak kekar ferry. “ maaf kak , zara yang terburu-buru. “ Ucap zara lirih namun masih dapat di dengar oleh ferry. “ ooh sayang ku. Jangan meminta maaf sayang. Seperti nya ada yang kau sembunyikan dari kakak. “ Kata ferry sambil menggelitik tubuh zara hingga membuat nya tertawa terbahak-bahak karena kegelian. “ am-pun kak ampun. “ Ucap zara memohon , Karena sudah sangat lelah jika harua tertawa terus menerus. Pipinya seakan begitu kaku. “ kak , boleh kak zara bertanya. “ Kata zara yang terlihat hati-hati. “ katakan. “ Ujar ferry yang masih setia mendekap tubuh mungil yang ada di hadapan nya saat ini. “ apa sih yang di maksud dengan hubungan yang lebih mendalam? “ Tanya zara sambil menggigit bibir bawah nya. “ ingin tau? “ Kata ferry dan lalu mendapati anggukkan oleh zara. Dan kemudian ferry mengambil tengkuk leher zara menariknya pelan lalu menempelkan bibirnya kembali ke bibir zara. Benar-benar memberikan sensasi yang begitu luar biasa hingga terkadang membuat tubuh zara menegang hebat. Dan ciuman mereka pun beralih seperti ciuman yang begitu menuntut. Ferry pun juga sudah tak mampu menahan rasa panas dalam hatinya. “ emmh , kak. “ Suara desahan zara seakan membuyarkan semua perasaan ferry yang juga menginginkan lebih. Ferry melepaskan lagi ciumannya itu. Ia tak mau menyakiti zara sebelum waktu itu tiba. “ makan lah dulu sayang. “ Ucap ferry yang di tanggapi dengusan oleh zara , ia seperti merasa menyesal oleh apa yang di lakukan ferry. Karena jujur dalam hati zara pun ia juga ingin mendapatkan yang lebih dari itu. Dan seketika suasana mulai lebih hening tanpa ada percakapan sama sekali dan hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring. | **✿❀ ❀✿**| _ _ _ Bersambung..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD