chapter 28

1483 Words
“ ferr , Sebaiknya kamu minta penjelasan terlebih dahulu kepada zara. Apa yang sebenar nya terjadi. Mungkin zara juga punya alasan tersendiri ferr. “ Ucap ziana yang masih mengikuti langkah lebar ferry yang enggan terhenti. Langkah yang menunjukkan perasaan kesal dan emosi yang sudah menjadi satu dalam pikiran ferry. Ia kini memilih untuk pergi meninggalkan semarang dan memilih untuk kembali ke bandung. Tanpa harus berbicara ataupun mendengar penjelasan dari zara. “ gak ada yg harus di bicarain lagi zii , Semua udah jelas. “ Ucap ferry yang masih bergelut dengan rasa emosinya. “ ferr , berhenti. “ Kata ziana dengan nadabyang sedikit meninggi. Ia berjalan menuju arah ferry dan kemudian terjadi hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Ziana menampar ferry. Ia menampar seseorang yang mengisi tempat di lubuk nya yang terdalam. “ kamu sadar gak sih sama sikap kamu yang arogan. Setidak nya kamu beri zara kesempatan ferr. Kamu aja terlalu poaeaif sama dia , tapi kamu gak mau jika di balas hal yang sama. Setidak nya setiap perbuatan itu pasti ada timbal baliknya. Paham gak kamu? “ Kata ziana panjang lebar , Ia mengira ferry akan mengerti dengan apa yang di katakan nya. Dan ferry akan bisa lebih memahami zara dan meminta penjelasan lebih tentang kejadian yang di lihat nya tadi. Namun , Beginilah ferry yang selalu hidup dengan keegoisan nya dan sikap arogan nya yang sudah sangat di hapal ziana. Dan tamparan nya pun tak berarti apapun bagi ferry. Bahkan tidak menyadarkan ferry dengan kekalutan nya. Nampak wajah ferry yang semakin menjadi marah saat ini. Tapi tidak membuat ziana takut akan hal itu semua , ia kembali menahan lengan ferry sebelum ia membalikkan tubuh nya dan ingin pergi meninggalkan ziana. “ sadar ferr sadar. “ Umpat ziana sambil menggebrokan kedua kakinya ke lantai. “ aku tau apa yang aku lakukan. Ada alasan untuk saya kenapa saya bersikap arogan dan posesif seperti saat ini. “ Kata ferry penuh penenkanan. “ kamu bukan ferry yang aku kenal. Sudah lah , Aku juga muak dengan omelan ku sendiri ferr. “ – “ silahkan jika mau pergi , Aku juga akan pergi dari hadapan mu. “ Ucap ziana yang juga merasa marah dengan perbuatan ferry. Namun , Sebelum ziana benar-benar pergi. Ferry terlebih dahulu meraih pergelangan tangan nya. Dan kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu ziana , hingga pada akhir nya ia sensiri tak kuasa menahan tangis nya. “ aku harus gimana zii , Aku sangat mencintai zara , aku gak mau kehilangan dia. Tapi aku gak bisa terima dengan apa yang aku lihat zii. Aku ... “ Kata ferry dengan sedikit sesegukan karena rasa kecewanya. “ beri kesempatan zara buat bicara ferr , Jangan seperti sekarang. Lari tanpa ada alasan yang jelas. “ Pinta ziana dengan suara yang lirih , Ia sendiri pun tak mampu menahan rasa pedih dalam d**a saat ini , ketika melihat tangisan ferry yang lolos terjatuh dari kelopak matanya. Rasa sakit yang juga mampu ziana rasakan. “ aku mau sendiri dulu zii , tolong. “ Ucap ferry begitu lirih hingga membuat hati ziana seperti tersayat. Ia sangat benar-benar tak mampu melihat ferry seperti ini. “ oke ferr , Tapi cepat atau lambat kamu tetap harus menyelesaikan permasalahan mu. Kamu itu cowok ferr. Harus kuat. “ Kata ziana sambil membalik tubuh ferry agar menghadap ke arah nya , lalu ziana menangkup kedua pipi ferry dan mengusap bulir air mata nya. “ zii , Apa ini karma untuk ku zii? “ Tanya ferry dalam tatapan yang sulit untuk di artikan. “ karma ... Maksud kamu ferr?? “ Jawab ziana yang berbalik bertanya kepada ferry. “ karma karna perbuatan ku. Perbuatan di masa lalu ku , saat dengan tega nya aku melukai perasaan mu. Hingga membuat mu memutuskan kembali ke bandung terlebih dahulu. Aku ... “ Ucap ferry terhenti ketika ziana menutup mulut ferry , ia tak ingin mengingat kejadian itu kembali. Saat ini ferry dapat melihat dengan jelas jika ziana masih menahan sesuatu pada kelopak matanya agar tidak menetes jatuh ke bawah. “ aku gak mau bahas itu ferr , Aku udah anggap semua itu gak terjadi. Tolong , Jangan kamu ingatkan itu lagi. “ Kata ziana yang akhirnya juga meloloskan air mata nya membasahi kedua pipi merah merona milik ziana. “ aku ... Maaf ferr. “ Lanjut kata ziana dan kemudian ia memilih untuk berlari pergi meninggalkan ferry yang masih berdiri di tempatnya saat ini. “ kejadian itu masih melekat zii , Kamu selalu menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang terjadi. Seharusnya aku yang meminta maaf dan minta ampun kepada mu. “ Gumam ferry di sebalik punggung ziana yang berlari menjauh dari nya.     *:..。o○_Flashback on_○o。..:*     Entah kemana langkah ziana akan membawa saat ini , Ia menerjang kerumunan hujan agar bisa sampai pada tempat yang sudah ia janjikan dengan ferry sahabat nya. Tidak berpikir sama sekali jika akhirnya akan membuat nya basah kuyub seperti saat ini. Setelah ziana sampai di tempat itu , Ia segera menghubungi ferry melalui ponsel nya. “ ferr , aku udah di depan.. Kamu dimana? “ Kata ziana di balik telpon nya. “ aku keluar zii. “ Jawab ferry lalu mematikan telpon nya. Tak begitu berselang lama , Ferry keluar dari arah pintu rolling door yang berada tepat di belakang ziana hingga membuat sang empunya terkejut dengan suara pintu itu. “ zii ... “ Panggil ferry dengan cengengesan. “ kamu basah kuyub kaya gini zii? “ Lqnjut tanya ferry dengan nada yang terkejut melihat kondisi ziana saat ini. “ aku gak bawa payung , Takut kamu nunggu lama. “ Kata ziana dengan memeluk dirinya sendiri , Karena saat ini ziana benar-benar merasakan kedinginan. “ masuk cepet zii , Nanti pake baju ku aja. “ Ucap ferry lalu menggenggam telapak tangan ziana yang terasa dingin seperti es. Hingga seketika membuat ferry memandang nya dengan tatapan yang sangat pekat , pikiran ferry seakan berperang sendiri. Ia tak menyadari jika ada seorang gadis biasa yang tetap mau menerjang hujan demi menemui dirinya. Tak terasa senyum menghiasi sudut bibir ferry. “ kok bengong sih ferr , Dingin tau. Cepetan napa. “ Gerutu ziana setelah memukul lengan ferry yang masih terlihat termenung dengan pemikiran nya. “ sorry , sorry ... “ Kata maaf ferry dan kemudian mengajak ziana masuk ke dalam basecamp nya bersama teman sekampusnya. Setelah itu , Ferry mengambil baju dan celana nya untuk di pakai oleh ziana , agar ia tak merasa kedingingan. “ tapi ferr , Disini banyak temen cowok kamu. Baju ku basah semua ferr , kan gak mungkin ... “ Ucap ziana terhenti , Karena pikirannya yang sedikit mempunyai perasaan was-was dengan keadaan yang begitu menakutkan. Ya walaupun semua laki-laki itu membawa pasangan , tapi ziana masih tetap merasa takut jika ia hanya berganti pakaian milik ferry saja dan tidak ada memakai pakaian yang lain lagi. “ kamu di dalam kamar ku aja , gak usah keluar. Aku Cuma ngerjain tugas aja. “ Kata ferry lalu menuntun ziana agar memasuki kamarnya. Dan kemudian meninggalkan ziana yang masih sibuk dengan pikiran nya yang menahan ketakutan tersendiri. Ia takut jika akan terjadi sesuatu yang tidak di ingin kan oleh nya , Takut dengan tatapan salah satu teman ferry yang memandangan nya dengan tatapan yang sangat intens. ❁ Sudah hampir setengah jam ziana berada di kamar ferry hanya dengan memakai baju ferry saja. Bahkan dari balik baju itu pun nampak jelas terlihat jika ziana tidak memakai pakaian dalam nya. Ziana pun tak kalah akal , Ia juga melilitkan selimut dengan tubuh nya. Kemudian dari samping kamar ferry , Ziana mendengar suara yang membuat jantung nya begitu berdetak begitu kencang. “ makan zii , Maaf jika membuat mu terkejut dengan semua ini. Biasa nya kita Cuma ketemu di depan aja , tapi ini aku malah bawa kamu masuk dan mendengar hal-hal yang belum pernah kamu dengar. “ Ucap ferry yang nampak begitu rikuh dengan suasana yang aaing bagi ziana. “ gapapa ferr. “ Kata ziana lirih , kemudian terlihat ferry yang berjalan ke arah nya lalu duduk di samping nya. Mengambil kedua tangan ziana , Lalu menggosok kedua telapak tangan ziana yang masih terasa begitu dingin. “ masih kedinginan zii? “ Tanya ferry dengan tatapan sendu. Kemudian mendekatkan kedua tangan ziana ke arah mulut nya. Untuk memberinya sedikit rasa hangat melalui hembusan nafas yang keluar dari bibir ferry. Hingga kedua pandangan mereka bertemu , Pikiran apa yang sudah merasuki mereka saat ini. Ferry menempelkan kedua telapak tangan nya pada pipi ziana , mengusap nya pelan dengan ibu jari nya. Sedikit menghantarkan kehangatan untuk ziana. Perlahan dan perlahan , Membuat ferry semakin mendekatkan dirinya ke arah ziana. Dan sampai akhir nya membuat bibir mereka berdua bertemu untuk lebih menyalurkan rasa hangat yang membuat mereka berdua lebih nyaman. Dan mengingin kan kehangatan itu menjadi lebih lebih dan lebih..     *:..。o○ Flasback to be continue ○o。..:*   |   ‧͙⁺˚*・༓☾ bersambung ☽༓・*˚⁺‧͙
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD