chapter 2

1178 Words
Zara memasuki rumah ferry yang nampak luas namun terlihat sederhana. Sama seperti kepribadian nya yang terlihat tegas dan menakutkan namun memiliki sisi lembut yang tak di ketahui oleh kebanyakkan orang. Terlihat ferry yang bersikap tak seperti biasanya ketika bersama zara. Hingga membuat zara begitu penasaran dengan perubahan kakaknya yang begitu jelas. Zara mendekati ferry dan ingin mengatakan sesuatu. Namun niat nya tak tersampaikan karena ferry memutuskan untuk pergi terlebih dahulu. “ ada dua kamar , terserah adek mau menempati yang mana. Kakak harus balik lagi ke kantor. “ Jelas ferry. “ yasudah , Aku pulang ajalah ke rumah mama atau pulang ke semarang. Kakak akhir-akhir ini beda banget sama adek. “ Lagi-lagi zara melayangkan protes nya karena sikap ferry. Ferry tak menjawab perkatan zara , ia lebih memilih untung memandangi nya tanpa mengedipkan kedua matanya. Dan zara yang menyadari itu sangat merasa sedikit takut kemudian bersikap sedikit manja kepada ferry. “ kakaaaaak. “ Ucap zara dengan suara mendayu-dayu. “ he..he..he.. aku masuk kamar dulu ya , kakak boleh lanjut kerja lagi kok. “ ucap zara cengengesan. “ jika lapar di kulkas ada bahan untuk membuat makanan. “ Kata ferry melaju pergi meninggalkan zara , dan terbesit senyum yang tertahan pada sudut bibir ferry. “ dasar ferry kaku , posesif , aneh. Tapi kenapa di tetep aja ganteng... Aaahhhhkkk , gemes gue jadinya. “ Umpat zara saat melihat ferry yang berlalu pergi. | ❤ | Setelah ferry kembali ke kantor dan berkutik kembali pada pekerjaannya , kini sudah menunjukkan waktu untuk pulang. Dan ferry bergegas untuk melajukkan mobil nya menuju rumah , Yang dimana disana sudah ada zara yang sedang menunggu nya. Ketika ferry sudah sampai di rumah , ia langsung saja memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Dan suatu pemandangan yang indah bagi ferry. Ketika melihat zara yang tengah sibuk berkutik di dalam area dapur dan tercium aroma harum masakan yang sedang di racik oleh zara. “ ada acara apa? Kenapa kau banyak sekali membuat masakan? “ Tanya ferry. Sambil mencicipi beberapa masakan yang telah terhidang di meja makan. Zara yang mengetahui nya langsung saja memukul tangan ferry dengan spatula kayu yang sedang di buat nya memasak. Hingga kemudian membuat ferry mengaduh kesakitan karena tangan nya. “ aduuuuh.. Kenapa di pukul sih. “ Protes ferry “ kebiasaan jelek kakak yang gak pernah ilang. “ Umpat zara. “ aku lapar. “ Ucap ferry sambil mengambil piring untuk menyantap makanan yang sudah begitu teramat menggoda. “ mandi dulu sana , Makan nya nunggu mama papa datang. Oke kakak ku yang tersayang. “ Terang zara . Ferry yang sudah sangat lapar harus menahan rasa perih di perut nya. Rasa itu di sebabkan oleh beberapa cacing yang sudah meronta-ronta minta untuk di beri makan. Tetapi begitu lah ferry yang selalu menuruti keinginan gadis kesayangan nya. “ cepet gih buruan mandi dulu sana kakak.. “ Lagi-lagi zara menyuruh ferry yang masih berdiri di tempatnya untuk bergegas membersihkan dirinya. Sebab juka tidak di ingatkan berkali-kali mungkin ferry tidak akan mau membersihkan dirinya. | (๑’ᴗ’)ゞ | Ketika ferry sudah selesai mengerjakan aktifitas mandi nya , ia segera keluar menuju ruang makan. Dan pada waktu yang bersamaan zara pun juga keluar dari dalam kamarnya. Terpancar keindahan di mata ferry ketika melihat zara yang menggunakan kaos berwarna pink dengan celana jeans selutut serta rambut panjang nya yang terusai basah. Seketika Membuat ferry bermain dengan imajinasi nya. Tak sedetik pun ferry mampu mengedipkan matanya , pandangan nya tertuju pada paras ayu zara. Senyum nya yang indah di hiasi dengan lesung pipi nya yang dalam. Terlihat perlahan zara berjalan mendekati ferry yang masih berdiri di tempat nya sekarang. Kemudian , Setelah zara sampai tepat di depan ferry , ia menarik kedua tangan ferry untuk di lingkarkan pada pinggang nya. Dan zara mengalungkan kedua tangan nya pada leher ferry. Membuat jantung ferry berdegup begitu kencang. Tanpa tersadar ferry mendekatkan dirinya dengan tubuh zara yang seakan mematung bisu di depan nya sekarang. Ketika ferry ingin meraup bibir zara. Terasa ada yang menepuk pundak nya begitu keras hingga membuat ferry tersadar dari khayalan nya semata. “ kakak kenapa? “ Ini tembok kakak.. Iihh , kakak pasti mikir jorok ya. “ ucap zara meledek ferry yang sudah berimajimasi tentang zara. Dan ternyata zara sendiri sedang berada di sekitarnya. Ferry sangat malu dengan apa yang di bayangkan nya tadi , tetapi ferry pun juga pintar menutupi nya. “ kakak hanya senam. “ Kata ferry mengalihkan. “ apa ada senam seperti kelakuan kakak tadi. Hahaha.. Kakak aneh tau. “ Kata zara yang semakin membuat ferry merasa gemas. Hingga akhir nya ferry menggendong zara lalu di bawanya sampai ke meja makan. “ kakak. “ Ucap zara kesal. “ cerewet , berisik. “ Kata ferry sambil menurunkan zara lalu mendudukkan zara di kursi makan. “ mana mama sama papa? Katanya mau kesini?. “ Tanya ferry mengalihkan suasana. “ kami disini sayang. “ Ucap sinta yang baru saja datang dengan berry. “ kok bisa masuk. “ Kata ferry heran. “ pintu gak kekunci kok , ya jelas mama sama papa bisa masuk. “ Jelas sinta. “ kesayangan nya mama , Kakak mu tidak jail kan kepada mu? “ Tanya sinta sambil memeluk zara yang sedari tadi memanyunkan bibirnya karena merasa kesal dengan ferry. “ gak jail sih maa. Tapi resek. “ Jawab zara ketus. “ sudah , kalian ini mau debat aja atau mau makan sih. Papa laper berat.“ Ucap berry menengahi perseteruan zara dan ferry. “ pappa.. Makan lah paa.. “ Ucap zara manja dan lansung menghamburkan pelukannya pada berry. “ gadis kecil papa , apa kabar sayang? “ Tanya berry. “ alhamdulillah baik paa. Papa mama sehat kan? “ Lanjut tanya zara. “ alhamdulillah papa mama juga sehat. Kamu sudah bisa tidur nyenyak kan sekarang? “ Ucap sinta menggoda zara. “ apaan sih maa. “ Kata zara yang terlihat malu dan menundukkan kepalannya. “ emang zara kenapa maa? “ Tanya ferry penasaran. “ masalah perempuan anak ganteng. Sudah ayo makan dulu. “ Ucap sinta yang mengalihkan pembicaraan nya. Namun , bagi ferry pasti ada hal yang di sembunyikan dari nya tentang perkembangan zara. | (๑’ᴗ’)ゞ | Setelah acara jamuan makan bersama selesai , Ferry memilih untuk meninggalkan mereka bertiga di ruang keluarga , karena ia harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan. Ketika ferry ingin meneguk kopi nya yang ia buat untuk menemaninya , ternyata isi dari cangkir itu sudah habis. Dan sekarang mengharuskan ferry untuk kembali membuat nya lagi. Saat ferry melangkahkan kaki nya menuju dapur. Ia menemukan sinta dan zara sedang berbisik-bisik disana. Ferry mencoba mendekati mereka secara sembunyi-sembunyi dan mendengarkan pembicaraan mereka. ( sinta dan zara ) “ zara masih sering konsumsi obat itu? “ Tanya sinta sambil membuat teh untuk berry. “ masih maa , Zara gak tau berhenti sampai kapan? “ Ucap zara dengan senyuman manis nya. “ zara masih bingung sama keadaan zara yang semakin selalu mengingat kejadian masalalu zara. “ Tegas zara. “ gak papa sayang nya mama , Pelan-pelan pasti hilang kok. Oh ya , mumpung kamu pulang ke bandung dan serumah sama kakak mu kenapa kamu gak nyoba apa yang di saranin dokter dulu sayang. “ Saran sinta membuat zara membelalakkan matanya karena terkejut dengan apa yang di katakan nya. “ mama ahh , Kita udah dewasa mah. Pasti akan timbul perasaan yang aneh maa. Apalagi kakak maa , pasti dia udah punya kekasih. Gak mungkin kan aku meminta nya membantu ku untuk menyembuhkan sakit ku ini. Sakit yang sangat aneh kan maa. “ Ucap zara yang sudah sangat pesimis dengan saran sinta dan dokter keluarga nya. “ tidak ada salah nya untuk mencoba kan sayang? “ Kata sinta kemudian berlalu meninggalkan zara yang masih berdiri di tempat nya sekarang. “ aku penasaran dengan maksud perkataan mama tadi. Seperti nya ada hal yang aku lewatkan tentang mu. “ Ucap ferry yang sontak membuat zara begitu terkejut karena kedatangannya. Ferry menarik kedua tangan zara dan kemudian membawa nya hingga punggung zara menempel pada tembok. Dengan jarak mereka yang begitu dekat membuat zara pun tidak bisa mengelak dengan posisi nya sekarang yang terhimpit oleh ferry di pojokkan tembok. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD