“Mau kemana, Mas?”
“Keluar bentar, beli kopi,” ucapnya tergesa-gesa mencari minimarket terdekat. Bara tidak siap jika harus menjatuhkan harga dirinya dengan suara kentut yang mungkin terdengar. Menjawab dengan wajah dingin dan ekspresi wajah datar berhasil membuat Tiranti kebingungan.
“Mas Bara kenapa ya, Bu?”
“Kayaknya dia emang gak terbiasa ya sama kehidupan kayak gini. Gak bisa WC jongkok kali.”
Jadinya, Tiranti merasa bersalah. Padahal, Bara sedang buru buru. p****t dia tekan kuat pada jok mobil. “Jangan keluar!” teriaknya pada diri sendiri. Baru saja parkir di minimarket, matanya membulat melihat seorang pebisnis yang habis olahraga sedang membeli air. “Harga diri!” teriak kembali keluar dari parkiran.
Satu satunya tempat yang aman adalah hotel tempat mereka menginap. Bara bahkan
