Rasaya terbangun karena siluet panjang dari jendela yang tiba-tiba masuk ke kamarnya. Perempuan itu memegang kepalanya dengan kedua tangannya. Kepalanya terasa pusing, seperti ada bola besar yang kini bersemayam di dalamnya. Rasaya membuka matanya, melihat Helen berdiri di depannya dengan tangan bersedekap. Di meja samping kamarnya sudah ada roti dan s**u putih kesukaannya. "Lain kali, kalo Mami melihatmu pulang dalam keadaan mabuk seperti kemarin, Mami akan menyekapmu di rumah selama seminggu, Rasaya. Mami tidak bercanda," ucap Helen dengan serius. "Apa yang terjadi tadi malam, Mi?" tanya Rasaya. "Pikirlah sendiri! Sekarang segera mandi dan ke bawah untuk sarapan!" perintah Helen lalu pergi dari kamar Rasaya. Perempuan itu mencoba mengingat apa yang ia lakukan tadi malam. Rasaya mengi